Fushiguro Megumi

366 49 1
                                    


"Gum, mau ke mana?" tanya Nobara yang duduk kekenyangan di cafetaria.

"Mau ngambil Sprite di vending machine," jawab Megumi yang sudah berdiri. "Lo kekenyangan banget gitu tetep mau minum Sprite?"

"Iya, mau, dong," Nobara nyengir. "Atau berdua sama lo, deh."

"Nanti gue ketular penyakit ngomel. Gue ambilin deh, kalo enggak abis kasih gue aja," kata Megumi.

"Heh!"

"Ji, mau gue ambilin Coca Cola, enggak?"

"Boleh deh, titip ya, Gum," Yuuji ikutan nyengir. "Gue masih mau nambah nasi goreng, nih."

"Oke," dan Megumi pergi menuju vending machine di lorong depan cafetaria.

Megumi baru menekan tombol untuk Sprite, dan Maki sudah berdiri di sampingnya bersama Panda dan Toge.

"Gum, bokap lo nelepon gue, nanyain lo ke mana. Dia telepon enggak diangkat-angkat katanya. Kebiasaan deh, lo," kata Maki sambil bersedekap.

Megumi mendengus. "Daritadi telepon mulu cuma buat nanya gimana caranya ganti password Facebook. Diemin aja, nanti gue angkat."

"Bokap lo masih banget main Facebook?" tanya Panda yang berdiri di belakang Maki.

"Enggak ngerti," Megumi mengambil dua kaleng Sprite dari vending machine dan sekarang, dia menekan tombol Coca Cola. "Oh, Inumaki-senpai. Tadi dicariin Nanami-sensei, katanya mau ngobrol soal latihan fisik tadi pagi."

"Okaka!" Toge membentuk tanda X dengan kedua tangannya.

"Kenapa enggak mau, sih? Lo ga bakal dimarahin, Ge," kata Maki.

"Paling cuma ditanya kenapa kok tadi lari keliling lapangan males-malesan," ucap Panda. "Ngaku aja kurang tidur gara-gara main PS."

Toge mendengus. "Shake."

"Kalian baru mau makan?" tanya Megumi sambil meraih kaleng Coca Cola dari vending machine.

"Iya, tadi Nanamin ceramah lumayan lama," ujar Maki. "Gara-gara Toge emang, tapi ya, tau sendiri Nanamin. Satu orang salah, semua salah."

Hp Megumi berdering. Dia melihat layar hp dan mendengus keras.

"Angkat," Maki bicara sambil berjalan meninggalkan Megumi menuju cafetaria. Panda dan Toge mengikuti.

Megumi kembali mendengus dan mengangkat telepon. "Halo."

"Dek, kamu kenapa susah banget sih, diteleponin?" kata orang di telepon.

"Iya pah, tadi Megumi abis kelas terus langsung makan. Hp-nya di-silent. Udah bisa Facebook-nya?"

"Udah, tadi diajarin Naoya," jawab Toji. "Papa nelepon kamu mau nanya, machete Papa di mana, ya?"

"Machete?"

"Golok maksud Papa."

Kedua alis Megumi mengkerut. "Buat apa?"

"Papa mau sambit tetangga sebelah. Dia sekarang tiap pagi olahraga terus masang lagu kenceng banget, kayak lagu-lagu SKJ anak SD. Papa kebangun mulu tiap pagi."

"Pah," Megumi menggaruk-garuk kepalanya. "Ya, enggak disambit juga, dong."

"Ya, enggak dong, Dek. Masa Papa sambit," Toji terdengar tertawa. "Cuma mau Papa pukulin aja."

Megumi menarik napas panjang. "Ya, enggak gitu, dong."

"Tapi, kamu tau enggak, machete-nya di mana? Papa baru beli itu."

Jujutsu Kaisen: The Eye of the StormWhere stories live. Discover now