Speechless, Clueless

245 25 0
                                    


"Sulit," Suguru memijat-mijat dahinya.

Suguru dan Nanami sedang makan siang di cafetaria. Sudah 15 menit Suguru duduk dan membiarkan Harmburger Steak di depannya tak tersentuh, berbeda dengan Nanami yang makanannya sudah setengah habis.

"Mending lo makan dulu," ucap Nanami sambil memotong Hamburger Steak-nya. "Percuma juga lo mikir panjang lebar, karena yang ngalamin ini Satoru, bukan kita."

Suguru menarik napas panjang. "Iya, sih."

Suguru memotong Hamburger Steak-nya menjadi dua bagian. Dia kembali memotong dua bagian tersebut menjadi tiga bagian.

"Menurut lo," Suguru menyuap sepotong Hamburger Steak ke mulutnya. "Satoru berlebihan enggak? Di mata Yaga-san?"

"Enggak," jawab Nanami. "Mungkin kita juga akan kayak dia kalo ngalamin hal yang sama."

"Gue juga mikir gitu, sih," ucap Suguru.

"Denger Yaga-san cerita soal problem klan Gojo tadi emang kedengerannya kayak sepele, receh. Cinta-cintaan lagi, cinta-cintaan lagi. Tapi, kalo kita udah ketemu orang yang emang cocok sama kita secara rasa dan levelnya udah sedalem itu, kita pasti mau ngelakuin apapun buat orang itu, dan keamanan orang itu prioritas utama kita, apalagi di 'dunia' kita yang jahat seperti ini," Nanami bicara serius dengan wajah datar. "Lo yang paling tau Satoru soal dia dan percintaannya. Lo juga saksinya selama beberapa tahun dia pacaran sama Utahime."

"Itu yang gue pikirin," Suguru menelan makanannya. "Satoru itu emang genit, tapi buat dia, Utahime itu segalanya. Lo denger sendiri Yaga-san bilang kalo dia enggak pernah ketemu dan bahkan, enggak pernah nanyain ibunya. Dia emang pemimpin klan Gojo, tapi ketemu keluarganya setaun sekali cuma karena pertemuan besar, dan dia enggak pernah mau lama-lama dan enggak mau kenal sama orang-orang yang dateng."

"Ya, Satoru pernah cerita kalo dia enggak kenal siapa-siapa di keluarganya, cuma satu orang, cowok, dan itu yang biasa assist dia di pertemuan besar," tambah Nanami.

Suguru mengangguk. "Makanya dia nge-keep Utahime banget, karena buat pertama kalinya, dia ngerasa beneran disayang sama orang ya, sama Utahime. Dia bener-bener ngerasa dicintain sama orang, ya, sama Utahime."

"Dan lo enggak masuk list orang-orang yang disayang sama Satoru karena Utahime udah ngisi lima peringkat pertama?" Nanami tertawa kecil.

"Gue pede kalo gue masih masuk lima besar," Suguru tersenyum tipis. "Tapi, bedalah, Nanami. Pacar sama temen aja, rasanya beda. No, no, enggak usah ngebahas gue sama Shoko."

Dua alis Nanami terangkat seiring dia menyuap sepotong kentang ke mulutnya, sedikit tak menyangka Suguru sudah membaca pikirannya.

"Balik lagi soal Satoru," Suguru memainkan garpu di tangan kirinya. "Gue udah ngeyakinin dia untuk percaya sama Kyoto Jujutsu High. Dia sendiri juga udah berusaha banget untuk ngeyakinin dirinya sendiri. Ternyata, hasilnya begini. Enggak heran dia kesel banget denger Yaga-san adalah orang yang ngejamin Utahime untuk ditransfer ke sini."

"Selain kesel sama hal itu, dia tau kalo dengan pindahnya Utahime ke sini, Tokyo Jujutsu High dalam bahaya besar," Nanamin menelan makanannya. "Dia akan sulit ngelindungin semua orang."

"Selama ini, dia selalu ngandelin orang untuk ngelindungin Utahime. Biasanya Todo Aoi, karena Todo satu-satunya murid di Kyoto yang grade-nya Grade 1, setara sama Utahime dan bahkan lebih duluan dipromosiin sama Utahime. Kalo dulu, paling gue, atau Mei Mei. Entah Todo atau Mei Mei sadar apa enggak kalo Infinity Satoru mati kalo ada Utahime di deket dia," ucap Suguru.

Jujutsu Kaisen: The Eye of the StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang