Friday Night at Tokyo Metropolitan Jujutsu High School

256 32 1
                                    


"Kenapa lo enggak motoin gue, sih!" Nobara ngomel, seperti biasa. "Kapan lagi gue dipangku terus dipeluk Ryomen Sukuna?!"

"Gue 'kan nyetir!" Yuuji bicara sambil mengunyah. "Megumi tuh, yang harusnya inisiatif!"

Kedua alis Megumi terangkat. "Ngapain gue inisiatif buat motoin momen itu?!"

"Ya 'kan, lo tau!" Nobara tidak melanjutkan omongannya. Pipinya memerah.

"Mana kepikiran gue buat motoin lo sama Sukuna?! Yang gue pikirin cuma lo selamet apa enggak! Aneh lo," Megumi memutar kedua bola matanya dan menyuap beef yakiniku ke mulutnya.

Sejak Nobara kembali ke Tokyo Metropolitan Jujutsu High— dan saat Megumi dan Yuuji menceritakan bagaimana Sukuna menyelamatkan mereka ketika bertarung dengan Special Grade 1 cursed spirit—, Nobara tidak pernah berhenti mempertanyakan bagaimana Sukuna memiliki inisiatif untuk menyelamatkan dirinya. Nobara memang sudah menyukai Sukuna sejak lama, dengan alasan bahwa kakak tiri Yuuji tersebut sesuai dengan kriterianya.

"Coba gue sadar waktu itu," Nobara mendengus keras. "Deg-degan kali ya, gue?"

"Mending lo pingsan daripada lo bangun. Lo diceritain gitu aja udah jerit sampe nangis, gimana lo sadar?" ucap Yuuji yang duduk di sebelah Nobara.

"Lo berdua kayaknya enggak excited banget sih, gue punya momen begitu sama Sukuna?!" suara Nobara meninggi.

"Sukuna itu buaya, Ra!" suara Yuuji ikut meninggi. "Kenapa mesti dia, sih?! Siapa kek gitu, yang laen!"

"Yang laen siapa? Elo?" Nobara menatap Yuuji dengan kesal. "Lo blo'on. Terus, Megumi? Dia diem-diem doang kayak anak baru."

Yuuji dan Megumi yang duduk berhadapan saling menatap. Keduanya sama-sama memutar bola mata mereka dan melanjutkan makan malam mereka.

"Lo galak, Ra. Sukuna juga galak. Enggak bakal ketemu," kata Yuuji.

"Siapa tau gue sama dia tunduk," Nobara menyuap sayuran ke mulutnya.

"Selama lo masih galak sama kita berdua, jangan ngarep sama Sukuna," ucap Megumi.

"Ya, 'kan belom dicoba!" Nobara ngegas. "Enggak ada yang tau!"

Sejak mereka makan malam bersama di cafetaria sekitar setengah jam yang lalu, Nobara kembali mengangkat topik Sukuna untuk dibicarakan. Yuuji dan Megumi sebenernya sudah sangat malas untuk menanggapi. Tapi, mereka paham sifat Nobara yang tak akan pernah berhenti bicara jika dia sudah tertarik akan satu topik, dan mereka memilih untuk memaklumi. Paling tidak, berusaha memaklumi.

"Jam 7 nih, Ji," Megumi melihat layar hp-nya. "Setengah jam lagi di parkiran, ya."

"Oke," Yuuji mengangguk sambil menyuap suapan terakhir ke mulutnya.

"Lo berdua pada balik banget? Enggak mau nemenin gue di sini?" kata Nobara sambil merengut.

"Gue diminta bokap pulang, Ra. Mau nanya-nanya kayaknya dia soal misi kita kemaren," jawab Megumi.

"Gue juga diminta Sukuna pulang, Ra. Choso juga lagi di rumah," jawab Yuuji.

"Ikut dong," Nobara merangkul Yuuji. "Gue nginep, deh."

"Enggak," Yuuji menggeleng. "Lo masih recovery, dan lo masih ada treatment lagi sama Miss Ieiri buat kaki lo. Jangan pecicilan."

"Gojo-sensei juga 'kan, mau ngebeliin baju yang lo mau besok," kata Megumi.

"Ya, 'kan belinya online, jadi tinggal milih," ucap Nobara.

"Udah, di sini ajalah," kata Megumi sambil berdiri. "Yuk, Ji."

Jujutsu Kaisen: The Eye of the StormNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ