Getou Suguru

266 40 3
                                    


"Ohayou, Suguwu~"

Suguru berusaha membuka matanya meski sulit. Dia melihat sekeliling dan berusaha melihat ke jam kecil di meja samping tempat tidurnya. Jam menunjukkan pukul 07.24.

Suguru menarik napas panjang dan mengembuskannya dengan keras. "Gue ngasih lo akses kunci kamar bukan buat masuk sembarangan kayak gini, Gojo Satoru."

Satoru yang awalnya membelakangi Suguru berbalik. Dengan kacamata bulat berwarna hitam, jumper wol putih kebesaran lengkap dengan jogger pants berwarna senada, sandal hotel warna putih, dan rambut silver acak-acakan, Satoru menatap Suguru yang sedang menguap dengan mencibir.

"Ih, gue dibilang sembarangan," Satoru masih dengan posisi mulut mencibir. "Aku 'kan bangunin kamu ini. Makasih dong, sama aku."

"Enggak usah aku-kamuan dulu pagi-pagi ya, sayang?" Suguru mengecek hp-nya. Dia sudah duduk di pinggir tempat tidurnya. "Yaga-san udah bawel aja nih, pagi-pagi."

"Makanya gue ke sini," Satoru berbalik dan menuang jug berisi air putih ke gelas kosong di depannya. "Nih, gue lagi bikinin lo kopi. Minum air putih dulu. Gue balik kamar bentar ngambil hp. Jangan dislot!"

"Sejak kapan gue pernah ngeslot pintu kamar gue," Suguru meregangkan tubuhnya. "Mau dislot juga lo bisa teleport ke sini."

"Effort banget," Satoru tersenyum sambil berjalan cepat keluar kamar Suguru.

Suguru menenggak air putih yang dituang Satoru dan menghabiskannya. Dia mengikat setengah rambutnya dan pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi. Suguru hampir selesai, dia bisa mendengar pintu kamarnya terbuka.

"Suguru! Di balkon, ya! Minta rokok!" teriak Satoru dari luar kamar mandi.

"Ya," Suguru menjawab singkat, berkumur, membasuh wajahnya sekali, dan mengeringkannya dengan handuk kecil di sebelah wastafel.

Suguru berjalan ke luar kamar mandi menuju balkon. Satoru sudah di sana, duduk sambil menyesap kopi dengan rokok di tangan kirinya.

"Nanti siang panas banget nih, kayaknya," Suguru duduk di sebelah Satoru dan melihat ke langit. "Lo nanti siang keluar, 'kan?"

"Iya, lagi," Satoru mendengus. "Enggak sepanas itu, ini cuma karena awannya nyaris enggak ada aja jadi kayaknya panas banget."

"Lo mau diskusiin apa sama gue pagi-pagi?" tanya Suguru sambil membakar rokoknya.

"Enggak ada, cuma kangen aja sama kamu," jawab Satoru polos dan Suguru memutar bola matanya. "Kayaknya, antara gue dan lo, ada yang harus ke luar kota weekend ini, ke kawasan Utara."

"Lo bisa liat barangnya ada di sana?"

"Ya, enggak, dong," Satoru mengisap rokoknya dan mengembuskannya perlahan. "Kalo gue bisa liat, udah dari kemaren barangnya ada di kita. Yang jelas, lo liat sendiri Yaga-san udah bawel banget di grup WA dari semalem karena informannya bilang barangnya gerak ke kawasan Utara."

Satoru meraih cangkir kopinya dan menyeruputnya. "Ini bukan urusan kita seharusnya. Ini harusnya urusan Kyoto, karena ini udah kawasan Utara."

"Gue yakin apa yang lo pikirin sama kayak yang gue pikirin," Suguru menyeruput kopinya. Kopi bikinan Satoru selalu tepat sesuai dengan seleranya. "Di satu sisi, karena kita bisa dibilang 'failed' buat ngedapetin barang itu, gue yakin Gakuganji nge-push Yaga-san buat turun juga."

"Si tua bangka kesayangan gue yang satu itu bener-bener gemesan ya, orangnya," Satoru tertawa kecil. "Dan kalo udah begini, gue yakin enggak gue atau lo yang ditugasin ke sana, tapi kita semua termasuk Nanamin."

Jujutsu Kaisen: The Eye of the StormWhere stories live. Discover now