Zen'in Maki

249 41 0
                                    



"Maki-san!" Panda berlari-lari kecil ke arah Maki yang sedang duduk di pinggir lapangan dengan tongkat kayu panjang bersandar di bahunya.

"Oi, kenapa?" Maki mengambil botol minumnya dan menenggak isinya.

"Getou-sensei masih meeting sama Yaga-sensei dan yang lain. Katanya bakal telat setengah jam, jadi kita latihan sendiri dulu," kata Panda yang kini sudah berada di depan Maki.

Maki menaruh botol minumnya di sebelahnya. "Ya udah. Toge! Yuuji! Udah selesai belom?!"

"Udah!"

"Shake!"

Toge dan Yuuji baru saja selesai latihan hand combat di tengah lapangan. Maki berdiri dan menghampiri mereka diikuti Panda.

"Thanks, Ji," Maki menepuk bahu Yuuji. "Ge, kita coba latihan pake cursed tool, ya. No cursed speech, body combat only."

Toge mengangguk. "Shake."

Panda mengisyaratkan Yuuji untuk mundur sekitar lima meter dari tempat Toge dan Maki berdiri. Yuuji pun menuruti.

Maki mengambil kuda-kuda. Dia membungkukkan badannya sedikit dan memutar tongkat kayu di tangan kanannya hingga tongkat tersebut mendarat di atas kedua bahunya.

"Siap?" tanya Maki sambil tersenyum seperti menantang.

Toge mengambil ancang-ancang untuk berlari. "Shake. Mentaiko."

Tanpa melakukan hitung mundur, Maki memutar tongkat kayunya dan berlari ke arah Toge. Di saat yang sama, Toge berlari ke arah Maki. Maki menghantam tongkatnya ke arah Toge, dan Toge menghindar ke kiri. Toge memukul kayu tersebut ke bawah dengan tangan kirinya dan kaki kanannya terangkat.

Kaki Toge nyaris mengenai wajah Maki. Tapi, Maki menghindar dengan merendahkan tubuhnya—lebih rendah dari tongkatnya—, namun sambil berlari. Maki berhenti mendadak, berbalik dan mengayunkan tongkatnya ke arah Toge dengan kecepatan tinggi. Sadar akan pergerakan mendadak Maki, Toge juga melakukan gerakan mendadak dengan melompat agar terhindar dari tongkat yang nyaris menghantam kakinya.

Toge baru saja mendarat di tanah dan dia sudah melakukan backflip agar terhindar dari ayunan tongkat Maki yang mengarah ke lehernya. Toge buru-buru berdiri dan belari ke arah kanan. Maki tahu Toge akan berlari ke sisi kirinya karena melihat langkah kaki Toge, jadi dia memutar tongkat kayu di atas kepalanya dengan tangannya dan mencoba menghantam perut Toge. Toge berkelit dengan berputar, dan di saat yang sama Toge meregangkan tangan kirinya untuk memukul kepala Maki dengan sisi luar tangannya. Maki melihat gerakan tersebut dan dia buru-buru menunduk agar terhindar.

Sambil menunduk, Maki berputar dalam keadaan jongkok. Dia meregangkan kaki kanannya dan mengencangkan otot-ototnya, menarik tubuhnya ke depan selagi mengayunkan tongkatnya ke arah kaki Toge dengan penuh tenaga. Toge yang sedang berputar ke arah Maki telat melihat pergerakan temannya itu, dan tongkat kayu mengenai kakinya hingga membuatnya jatuh. Maki menarik tubuhnya ke atas sambil memindahkan tongkat kayunya dari tangan kanan ke tangan kiri. Masih dengan penuh tenaga, Maki mengayunkan tongkatnya ke arah kepala Toge. Namun, dia berhenti di saat tongkatnya sudah berjarak kurang dari 5 sentimeter dari pelipis Toge.

"Okaka!" Toge memejamkan mata dengan dua tangan terkepal. Dia memukul tanah berulang kali dengan keras.

"Jangan rewel," Maki masih pada posisinya. "Lo yang salah, kebanyakan muter. Mustinya lo lompat mundur ke belakang.

"Maki menepuk kepala Toge dengan ujung tongkatnya dan mengulurkan tangannya. "Ulang."

Toge mendengus keras dan meraih tangan Maki. Kedua bola mata Maki membesar, dan Toge melihatnya. Toge tahu tanda yang dibuat Maki barusan, yakni pertarungan kembali dimulai.

Jujutsu Kaisen: The Eye of the StormDonde viven las historias. Descúbrelo ahora