55

3.1K 157 0
                                    

Bagi Dion, Maudy, dan Clara, kalimat yang diucapkan bapak-bapak tadi hanyalah kalimat biasa yang tak perlu diambil hati. Ada banyak kata-kata mutiara bertebaran di media social, yang bisa dicopy dan dijadikan pegangan hidup. Salah satunya boleh jadi kalimat yang bapak-bapak tadi ucapkan. Siapa yang tahu.

Nampaknya tidak berlaku untuk Aya.

Sejak pulang dari nongki, kini pikirannya penuh dengan kalimat bapak-bapak itu.

Boleh jadi orang yang paling kamu benci dan ingin kamu lenyapkan adalah orang yang kamu butuhkan dan kamu harapkan.

Dan entah kenapa selalu berhubungan dengan Anta.

***

Hari-hari berlalu, dan hari-hari pulalah kalimat-kalimat itu dan Anta selalu menghantuinya. Selalu. Ia bahkan menganggap dirinya tidak waras, namun saat dia bertanya kepada teman-temannya, mereka menjawab tidak.

"Kamu selalu waras, Ay, kecuali jika kau menghalu oppa-oppa Koreamu." Begitulah kira-kira jawaban teman-teman perihal dirinya.

Tak tahan, dengan semuanya. Ia pun berkeinginan menceritakannya pada sang Kakak. Mungkin ada solusi.

Sayangnya, saat ia memasuki kamar Arya. Ia tak menemukan sosoknya, hanya dua buku yang pernah dibuangnya. Buku yang jadi ole-ole untuknya dari Arya.

Aya mengambil kedua buku itu dan langsung menuju kamarnya. Sebelumnya, ia sudah bertanya sama Bunda perihal keberadaan Arya.

"Katanya ada tugas dinas, Ay. Mungkin tiga atau empat hari lagi ia pulang."

Baiklah. Sepertinya ia harus menunggu sedikit lebih lama lagi. Karena hanya Arya-lah yang menolongnya. Maudy, Clara, dan Dion tentu tidak mungkin. Mereka bertiga tidak mengetahui perihal hubungan Aya dan Anta kecuali antara asisten dan dosen.

Sebagai gantinya, mungkin buku dari kakaknya bisa menjadi jawaban. Dilihat dari judul kedua buku tersebut saling berlawanan, itu artinya saling berkaitan bukan?

Bodoh dalam Jatuh Cinta dan Pintar dalam Patah Hati.

Ah! Bahkan kedua buku pemberian Arya pun nampaknya menyinggungnya.

Pertama, Aya membaca buku Bodoh dalam Jatuh Cinta. Tak banyak yang Aya harapkan selain tanda-tanda orang yang jatuh cinta.

Ciri-ciri orang yang jatuh cinta: Satu, selalu berada di dekatnya? Skip. Bahkan Aya tidak ingin berlama-lama dengan Anta; Dua, selalu pernampilan rapi? Skip. Tak jarang Aya memakai baju rumahan jika bertemu Anta. Pertama dan terakhir Aya berpenampilan menarik saat bertemu Anta saat acara makan malam itu; Tiga, salah tingkah? Skip. Dibandingkan salah tingkah, mungkin Aya bisa dibilang banyak tingkah jika bersama dengan Anta. Malah, ia salah tingkahnya dengan Relhan. Tapi perasaannya bukan untuk Relhan. Sepertinya.

Empat, lima, enam, tujuh, delapan, Sembilan, sepuluh. Ada puluhan ciri-ciri orang yang jatuh cinta Aya baca, namun tak ada yang tertuju padanya. Apakah benar dirinya tidak jatuh cinta dengan Anta?

Jika benar. Maka baguslah. Hatinya terselamatkan.

Aya tersenyum senang menutup buku itu. Dirinya tak jatuh cinta. Sepertinya ucapan bapak-bapak itu tidak sepenuhnya benar. Baiklah, ia tak harus membicarakan ini pada kakaknya. Bagaimana pun ia sudah tahu jawabannya.

***

Dosen Pak Setan! || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang