4

5.9K 410 1
                                    

Halo semua!
Kemarin malam ada yang nungguin gak cerita ini dipublis? Cung tangan doms.

Sebelumnya, Nunii minta maaf ya atas ketidakpublisan cerita ini kemarin.
Bukan karena disengaja tapi karena salah jadwal. Hehehe.

Sekarang, Nunii udah publis ceritanya.

Semoga suka ya.

Jangan lupa klik bintang pojok kiri bawah sama komentar dong, biar semakin semangat nulisnya.

♥Happy Reading♥

"Guys guys guys, buruan nyalain mesinnya kita pulang. Ayo Cla, nyalain mesinnya," desak Aya memasuki mobil tergesa-gesa membuat napasnya tak beraturan.

"Lo kenapa, Ay? habis lari marathon gitu?"

"Udah-udah, gak usah nanya dulu, Cla. Mending kita cepat-cepat pergi dari sini," ucap Aya mencoba mengatur ritme napasnya.

Tanpa bertanya lagi, Clara menyalakan mobilnya dan meninggalkan parkiran kampus.

Sesaat mereka semua diam, hanya suara kendaraan yang memecah keheingan antara tiga sahabat itu. Hingga akhirnya mereka berhenti tepat lalu lintar berwarna merah dan telah jauh dari kampus.

"Lo mesti tahu, apa yang baru saja gua liat di gedung fakultas, guys!" Aya membuka suara setelah merasa baikan.

"Emangnya apa, Ay? gua liat muka lo pucat banget pas sampai mobil tadi, hampir liat setan aja."

"Yap! Betul banget, Dy. Gua memang liat setan."

"SERIUSSS, AY??" sontak kedua sahabatnya berseru.

"Seriuslah. Sumpah, gua gak percaya juga kalau di kampus kita ini tuh ada makhluk gaibnya."

"Lo liat hantunya di mana, Ay?"

"Di lorong kelas, waktu itu kan gua habis dari toilet. Pas jalan, tiba-tiba ada yang nahan-nahan tas gua. Sampai-sampai gua gak bisa jalan tahu gak."

Maudy dan Clara merinding mendengar cerita Ayara yang sepertinya menyeramkan.

Sesaat, lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Clara kembali menjalankan mobilnya membela jalanan.

"Teruss?" Maudy sepertinya penasaran dengan cerita Aya yang melihat hantu secara langsung, jujur meski menakutkan tapi dia juga penasaran gimana rasanya ketemu makhluk gaib sungguhan.

"Ya, gua ketakutanlah. Jantung gua rasanya mau copot tahu."

"Terus-terusss?"

"Dan pas gua balik—" kalimat Aya menggantung.

"Apa yang terjadi, Ay?"

"Gua teriak. Apalagi ngeliat mukanya. Ihhhh, merinding tahu."

"Lo liat mukanya, Ay?"

"Iyalah. Gua liat langsung. Dan gua yakin pasti lo gak percaya, dengan apa yang akan gua bilang."

"Emang apa?"

"Ternyata hantu penunggu kampus kita itu dosen kita sendiri guys."

"Hah?"

"Iya, dosen kita. Si Dosen Jahanam itu loh. Pasti kalian gak percaya kan?"

Kedua sahabatnya seketika terdiam, berusaha mencerna apa yang barusan Aya katakan. Maudy yang duduk di sebelah Aya sampai rela menyentuh jidat gadis itu. Takut temannya itu lagi sakit dan mengingau.

"Gimana ceritanya Pak Antasena itu hantu, Ay? ada buktinya? Lo udah liat dia berubah gitu?"

"Nah, kan gak percaya?"

"Bukan gitu, Ay. Iya, gua percaya kalau hantu itu ada, tapi coba lo pikir deh kita ini hidup di zaman modern. Zaman di mana teknologi semakin canggih, terus dengan mudahnya lo percaya kalau Pak Antasena itu hantu, yang kali, Ay."

"Emang Antasetan itu setan kok!" Aya tidak terima dengan penjelasan Clara.

"Buktinya?" Maudy ikut bicara.

"Di parkiran tadi kalian gak liat mobilnya Pak Setan, kan? Terus tiba-tiba orangnya ada di kampus terus narik-narik tas gua. Apa coba kalau Pak Setan itu memang setan?"

Crrriiiittttt!!!

Seketika Clara mengerem mendadak mobilnya membuat tubuh Aya dan Maudy condong ke depan dan kepalanya menabrak kursi depan.

"Ihhh, Cla. Kalau ngerem tuh pelan-pelan dong," protes Aya.

"Ya, maaf, Ay. Gua kaget lah."

"Tahu nih, bikin kepala sakit aja."

Kemudian Clara menatap Aya datar, disusul Maudy membuat Aya merasa aneh ditatap seperti itu.

"Natapnya biasa aja kali, gua akui gua memang cantik," kata Aya percaya diri sambil mengibaskan rambutnya.

"Ay, lo tadi bilang kalau mobil Pak Sena gak ada di parkiran sementara orangnya masih ada kan?"

"Yaappss!" Aya mengangguk. "Jadi pernyataan gua benar kan kalau Pak Setan itu ya beneran setan. Pantas orangnya aneh gitu ternyata emang setan sih, wajar juga kalau namanya diplesetin jadi Antasena padahal aslinya mah Antasetan," ucapnya panjang lebar.

Clara dan Maudy menghela napas.

"Loh, kenapa kalian hela napas gitu?"

"ITU KARENA PAK ANTA PAKAI SEPEDA DODOL!!!"

Ooo

Dosen Pak Setan! || SELESAIWhere stories live. Discover now