BAB 9 - SEPENGGAL KISAH

284 125 126
                                    

"Sebelum ngurusin hidup orang, ada baiknya urus hidup sendiri aja dulu."

– A N D R E W –

*****

   PEPOHONAN berbaris rapi di atas rerumputan hijau, terdapat beberapa kursi putih di masing-masing bawah pohon menghasilkan sebuah taman indah.

Andrew membawa Dimas ke sebuah taman yang ada di sekolah mereka agar Andrew lebih leluasa mengobrol tentang masa lalunya.

Mereka berdua duduk di kursi putih dengan wajah tanpa ekspresi, seakan mereka tengah membicarakan sesuatu hal serius.

Andrew mulai berbicara, "Dulu nya gue dan Arsenio suka dengan orang yang sama, bahkan kita rela melakukan apapun agar orang yang kita suka naksir balik sama kita."

"Padahal sebelum gue dan Arsenio suka dengan orang yang sama, gue dulu berteman baik dengan dia," ungkap Andrew.

"Perlahan-lahan gue dan Arsenio selalu bersaing dalam bidang apapun. Balapan, tanding basket, futsal dan bersaing mendapatkan gadis yang sama juga,"

"Semenjak saat itu gue dan Arsenio udah kayak musuh bebuyutan. Terlebih lagi amarah Arsenio benar-benar meledak saat cewek yang kita taksir lebih milih gue dibandingkan Arsenio,"

"Tapi sejak gue pacaran dengan cewek yang kita taksir, Arsenio menghilang perlahan-lahan. Mungkin galau," tutur Andrew diiringi sedikit kekehan di akhir perkataan nya.

"Dan pada akhirnya Arsenio pergi dari kehidupan gue, tapi plot twist gue malah datang sendiri nyamperin dia," kekeh Andrew dengan raut wajah tidak menyangka.

"Jujur. Pertama kali ketemu dia lagi gue kaget, ternyata kita satu sekolah? Sungguh kejutan," beber Andrew.

Dimas menimpali, "Dan parahnya lagi, kalian suka dengan orang yang sama untuk kedua kali nya."

"Mau gimana lagi, selera gue dan dia emang sama. Sampai orang yang kita suka sama juga," ungkap Andrew.

"Terus mantan lo kabarnya gimana tuh?" tanya Dimas.

Andrew mengangkat kedua bahu seraya berkata, "Nggak tahu. Yang gue tahu, dia selingkuh dengan seseorang, ntahlah siapa."

Dimas menanggapi, "Kasian ya lo, Ndre. Di selingkuhin, nyesek banget pasti."

"Nggak apa-apa. Cewek tukang selingkuh emang nggak cocok punya cowok setia," tutur Andrew.

"Oh iya, Ndre. Gue mau nanya," ujar Dimas.

Andrew mencoba menautkan alis sembari bertanya, "Bukannya lo dari tadi nanya?"

Dimas memperlihatkan deretan gigi setelah itu berucap, "Emang sih, tapi pertanyaan gue kali ini lewat jalur dari mantan lo."

"Pertanyaan apaan?"

"Gue mau nanya lo pindahan dari sekolah mana sebenarnya?" tanya Dimas.

Andrew terlihat berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari Dimas. "Lo kepo banget ya jadi orang? Yok cabut. Bentar lagi masuk," pungkas Andrew sembari bangkit dari duduk.

Dimas meladeni, "Nggak kepo, cuman penasaran doang."

"Bedanya apa, dungong?" sembur Andrew.

"Ya beda, monyet. Hurufnya aja beda noh," balas Dimas.

"Pasrah gue mah. Gue heran cewek mana yang mau sama elo," tutur Andrew setelah itu berjalan pergi meninggalkan taman.

Dimas berjalan di samping Andrew sembari berucap, "Cewek setia dong, hubungan gue langgeng."

ANDREW [ END ]Where stories live. Discover now