🏃K'S-50🏃

20.7K 2.8K 255
                                    

#KlaiPMS
#Pijatpembawaamarah
#RipibuTiri
#Syalalala
#Rynotwhiatus2harilagi
#Otwmontoq
#DoravsUpin-ipin

Biasakan vote diawal atau diakhir chapter ya.

200 vote dan 90 komen gas up lagi🏃

><

Makan bersama mereka selesai di jam 12 malam, mereka juga sudah membersihkan piring kotor dan menyapu rumah Klairin.

Dan mereka sudah pulang, Klairin tadi sempat meminta bantuan Qaidan untuk memasang pintu yang dia tendang tadi.

"Udah agak turun panasnya." gumam Klairin yang baru saja mengecek panas tubuh Seven dan Klario.

Tadi sudah Klairin berikan keduanya antibiotik dan Paracetamol, dan juga memang tekanan darah Klario serta Seven tendah.

Mereka kurang makan sayur, dan sepertinya selama Klairin libur dia akan memasakan keduanya sayur dan makanan sehat lainnya.

Jam 3 malam, baru 3 jam Klairin tidur dia sudah dikejutkan dengan suara gedoran pintu, ini deja vu, dulu juga pernah kejadian begini.

Kala itu Sakti datang--

"Apa Sakti bunuh orang lagi!?" Klairin langsung turun dari kasur dan berlari keluar kamar.

Piyamanya bahkan tanpa dia sadari bagian 2 atas kancing sudah terbuka, menampilkan dadanya yang tak memakai bra.

"Jangan sampai beneran bunuh orang lagi." gumam nya panik, Klairin berlari menuju pintu lalu segera membuka nya.

Cklek.

"Loh? Kalian kenapa kesini, udah jam 3 malam---kalian bau bensin.."

Ke 7 pria itu hanya diam seraya memberikan senyum mereka, Banyu mengusap gemas rambut Klairin.

"Tadi kami habis bakar-bakar." jawab Zama.

"Bakar apa?"

"Bakar sampah." sahut Alven.

"Aaa sampah, terus kalian ngapain kesini?"

"Mau ngeliat kamu hehehe." Bima mencium pipi Klairin gemas.

Dan disusul yang lainnya, mereka memberikan ciuman selamat malam dipipi dan dahi Klairin.

Baru setelahnya mereka pamit pulang.

"Ada-ada aja deh." heran sekali, Klairin tau sih rumah mereka tepat didepan rumah Klairin, tapi gak se absurd ini juga tingkah mereka.

Perlahan Klairin menutup pintu rumahnya dan mengunci terlebih dahulu, baru berjalan menuju kamarnya lagi.

Klairin hanya tak melihat, bagaimana tatapan mereka ber 7 yang saat ini masih berdiri dipagar rumah Klairin.

"Terus, lo mau apalagi Ven? Mak sama calon istri lo udah kepanggang tuh." tanya Galaxy seraya mengacak-acak rambut hitamnya.

Alven tertawa pelan, tawa yang bukan tawa menyenangkan.

Klairin Boyfriends [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang