🏃K's-08🏃

36.1K 4.6K 247
                                    

Mari vote diawal maupun diakhir chapter🏃

200 vote 80 komen lagi ayo gas🏃

><

Pagi hari seperti biasanya, Klairin harus sarapan bersama di ruang makan, dan harus siap ditanya-tanya sama orang tuanya.

"Kamu buat masalah kan?" tebak Papi Klairin, nama Papi nya itu Grey sementara nama mami mereka itu Mesya.

Klairin mengangguk pelan "Kamu tuh cewek, jangan buat masalah kenapa sih." keluh Mesya.

"Kak Juliet duluan yang salah Mi, dia berusaha nekan Klairin, jadi Klairin balas aja kaya gitu."

"Jangan buat ulah lagi, paham?"

"Gak janji."

"Klairin!"

"Mi, udah, jangan marahin adek, biar Seven yang ngawasin Klai di sekolah." Seven tak suka bahkan tak pernah mau jika adiknya dimarahin kaya gini.

Dia akan siap pasang badan untuk melindungi dan membela Klairin.

"Tapi adek kamu ini, buat masalah terus, buat malu terus taunya!"

"Padahal Klairin ngelakuin itu karena Klai diusik duluan, Klairin gak ada lakuin hal buruk loh Mi, bahkan Klairin gak jual di-"

PLAK!

"MAMI!"

"MESYA BERHENTI!"

"JAGA MULUT KAMU KLAI!"

Klairin terdiam sejenak, menyentuh pipi kanannya yang panas dan perih, Klairin bisa merasakan ada darah yang mengalir disana.

Sepertinya terluka karena terkena kuku panjang Mesya.

Seulas senyum tipis Klairin berikan, dia menggeleng pelan.

"Tapi kan Klairin bener, Klairin gak jual diri, gak hamil diluar nikah, gak nge jalang, bagian mana dari tingkah Klairin yang selalu buat Mami malu? Yang iya mami mau Klairin itu kaya abang kan?" Klairin melengos, dia gak mood buat sarapan.

Dengan cepat Klairin beranjak lalu pergi dari sana.

"Dek! Tungguin abang!"

Dia meraih tas yang ada di sofa ruang santai, mengabaikan panggilan Seven yang terdengar cemas.

"Mami kok gitu sih!? Padahal adek gak ngapa-ngapain!"

"Kamu jangan mancing emosi mami, Seven!"

"Mesya udah! Kamu keterlaluan!"

"Apa!? Jangan pernah bela dia Grey!dia itu memang selalu buat aku malu, aku nyesel ngadopsi dia dari Panti Asuhan!"

Rasanya sakit, Klairin merasakan sakit yang menusuk jantungnya saat mendengar ucapan Mesya, helaan napas pelan Klairin berikan.

Dia berusaha untuk tidak menangis, gadis itu berjalan menuju garasi rumah, mengambil kunci motor lalu pergi menggunakan motor scoopy merah miliknya.

Klairin Boyfriends [End]Where stories live. Discover now