🏃K's-22🏃

27.6K 3.6K 106
                                    

Hai, biasakan vote diawal atau diakhir chapter yaa🏃

230 vote 70 komen gas🏃

><

Jam istirahat berdering, Klairin meregangkan sedikit tubuhnya karena merasa pegal setelah duduk terus menerus.

Helaan napas pelan Klairin berikan, dia membereskan buku-bukunya lalu menyimpan dilaci meja.

Klairin duduk sama Margo, karena Margo sendiri yang mau, katanya dia gak mau jauh-jauh dari Klairin.

"Sayang, biar aku aja yang beresin." Margo merapikan kotak pensil lalu memasukan pensil, pulpen dan tipe-x milik kekasihnya itu.

Setelah selesai, Margo mengelus pelan pipi kanan Klairin lalu menciumnya, dengan sengaja dia menggigit pipi Klairin gemas.

"Sakit tau, sini pipi lo." Klairin mendorong Margo agar melepaskan gigitan dari pipinya, lalu Klairin menangkup wajah Margo dan mencium gemas pipi Margo.

"Umh, hehehe." Margo hanya tertawa pelan, Margo mengambil tisu basah dari saku celana nya lalu membersihkan pipi Klairin yang dia gigit tadi.

Lalu setelahnya Margo memeluk Klairin erat, mendusel diceruk leher Klairin dan mencium tanpa meninggalkan tanda disana.

"Udah selesai nyiumnya?" tanya Klairin lembut.

Margo mengangguk, dia menarik diri dan menggenggam tangan Klairin erat, mereka beranjak dari duduk lalu berjalan keluar kelas.

Seisi kelas sudah tau, banyak yang mencibir Klairin karena pacarnya banyak, Klairin disebut playgirl, murahan, maruk dan sebagainya.

Margo sudah memperingati teman sekelasnya agar jangan mengganggu Klairin.

"Kamu diganggu kan?" Klairin spontan menoleh, dia menatap tatapan mata Margo yang lembut namun sedikit..menyeramkan.

"Ah..tau darimana?" tanya Klairin pelan.

Tawa pelan Margo berikan, dia menatap Klairin penuh damba dan binar cinta.

"Aku tau apapun yang terjadi sama kamu, siapapun yang jahat sama kamu pasti bakal habis sama kami." bisik Margo lembut.

Klairin mengangguk, dia mengelus punggung tangan Margo agar atmosfer disekitar mereka berubah tenang.

"Baiklah, lupain aja, lakuin apapun yang lo mau, buruan ah gue laper." Margo mengangguk dengan senyum manis diwajahnya.

"Ayo!"

Klairin tak mau melarang, dia tak punya hak untuk melarang apapun yang mereka mau, bagus juga sih, Klairin jadi terlindungi.

....

Margo izin ke kamar mandi, jadi Klairin ke kantin sendirian, lagipula pacarnya yang lain sudah disana dan sudah memesankan banyak makanan untuk makan siang mereka.

Begitu Klairin masuk kantin, dia bisa melihat ke 6 pacarnya sedang duduk dikursi yang tengahnya itu tersedia meja bulat yang besar.

Meja itu Qaidan beli khusus untuk mereka, jadi nanti kalau mereka mau makan di kantin, itu adalah meja mereka.

"KLAIRRIIIN~" seru Zama riang, dia melambai dari ujung sana, disusul lambaian dari yang lainnya.

"Kemari Klai!" seru Galaxy penuh semangat.

Klairin mengangguk, dia berjalan mendekati meja yang jaraknya tak jauh dari pintu kantin, tapi sayangnya belum juga sampai disana, Klairin menabrak seorang siswi yang sedang membawa bakso kuah yang panas.

Cras!

"Ah.." Klairin menunduk, menatap seragamnya yang sudah basah, rasa panas mengenai kulit perutnya.

Siswi didepannya hanya tersenyum mengejek. "Ulangan dah kelar tadi, jadi bully annya lanjut lagi." cetus Mayu.

Klairin menghela napas pelan, dia menepuk pelan bekas kuah diseragamnya lalu berjalan melewati Mayu dan teman-temannya.

"Heh! Sialan lo jangan cuekin gue!" Mayu melayangkan tangannya kearah kepala Klairin, tapi sayangnya belum juga sampai, dia sudah ditendang kuat.

Buagh!

Bruk!

"Aw!" seisi kantin terdiam tak percaya, barusan si Zama yang nendang Mayu sampai gadis itu terpelanting kuat.

Algav, Banyu, Galaxy, Qaidan dan Bima tampak mengerubungi Klairin, Bima dengan lembut membersihkan bekas kuah tadi menggunakan tisu basah.

"Sakit? Mau ke UKS?" nada khawatir tak lepas dari suara Qaidan, dia khawatir tentu nya.

Klairin mengangguk. "Ya..perut gue panas sih kena kuahnya." gumam Klairin yang membuat mereka semakin panik.

"Ayo ke UKS." Algav bertindak spontan, dia menggendong Klairin dan langsung membawanya keluar dari kantin.

Diikuti Galaxy, Bima, dan Qaidan.

Sementara Banyu dan Zama, harus memberikan peringatan pada orang-orang ini, dan juga untuk melaporkan pada pihal BK.

Mereka kan anggota OSIS.

"Brengsek." bisik Zama, auranya gelap sekali, tatapannya mematikan.

"Hah, kalian ini membuat masalah saja." gumam Banyu yang menenangkan Zama, bahaya juga kalau cowok itu mengamuk.

Bima, Margo dan Zama adalah orang yang sangat mengerikan jika kepunyaannya mereka diusik, walau mereka manja tapi tetap saja mereka berbahaya.

🏃Bersambung🏃

Klairin Boyfriends [End]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن