🏃K's-11🏃

33.9K 4.4K 194
                                    

Hai, mari vote diawal atau diakhir ya teman🏃

200 vote 80 komen🏃

><

Seharian ini Klairin mengabaikan Seven, dia juga tak lagi melihat Bima lagi setelah kejadian di kantin tadi.

Bahkan sepulang sekolah, Klairin tetap mengabaikan Seven, dia tak mau menatap Seven, karena setiap kali menatap Seven, itu membuat Klairin ingat lagi soal perkataan Mami mereka.

"Adek hiks..jangan cuekin abang.." Seven menahan tangan Klairin saat gadis itu hendak berjalan pergi dari parkiran.

Algav, Banyu dan Qaidan melihat kejadian itu hanya diam menonton, untuk sekarang mereka diam dulu, gatau kalau nanti.

"Lepas! Klai pulang duluan." tolak Klairin seraya melepas genggaman Seven.

"Rin maaf hiks..abang minta maaf.."

"Ck, awas bang-"

"Klairin pulang sama gue aja, ayo." Banyu menggapai tangan Klairin dan menariknya menuju mobil sport hitam yang memang Banyu bawa ke sekolah.

Klairin tak menolak, dia masih bisa mendengar tangisan putus asa dari Seven, tapi dia abai saja.

"Ada masalah apa sih?" tanya Algav heran, pasti ada sangkut pautnya sama kejadian tadi pagi, dan pasti ada hubungan juga dengan pipi bengkak Klairin.

Seven menyeka air matanya pelan, dia masih sesenggukan "Nyokap tadi pagi hiks..nampar Klairin..t-terus Klai kayanya gak mau ngeliat gue k-karena bisa ngingatin dia sama kejadian tadi pagi.." isak Seven.

"Akar masalahnya karena apa?" tanya Qaidan.

"I-ini karena masalah Juliet itu.."

"Kenapa bisa orang tua lo tau?"

"J-juliet ngadu ke bokapnya hiks..dan bokapnya itu rekan bisnis bokap gue.."

Algav dan Qaidan terdiam, tapi Algav langsung pergi dari sana dan menyusul Banyu, dia harus hentikan Banyu.

Soalnya, Banyu ini sepupu Juliet, jadi pasti bakal ada masalah kalau Klairin pulang sama Banyu.

"Klai, pulang sama gue aja." Algav menarik Klairin kuat sampai genggaman tangan Banyu terlepas.

Algav memeluk tubuh Klairin.

Tatapan mata Banyu tenang sekali, namun auranya berubah drastis.

"Dia pulang sama gue, lo gak usah ikut campur." cetusnya tenang.

Senyum miring terlihat diwajah Algav, dia mengecup pucuk kepala Klairin dan memeluknya semakin erat.

"Lo gak bakal bisa deket sama Klairin, kalau Juliet masih membuat masalah, lo tau? Urus sepupu lo dulu kalau mau deket sama Klairin, paham? Paham dong, kan waketos, masa gak paham." nada suara Algav sinis sekali.

Dia menarik Klairin menuju motornya, kan motor mereka sebelahan.

Untuk apa Klairin pulang sama Banyu, Klairin bawa motor ke sekolah kan.

"Kak Al, lepas deh."

"Kali ini enggak, ayo pulang bareng, nanti gue dibelakang lo, gak usah geer, gue gini karena Seven itu abang lo, dan Seven itu temen gue,"

"Terus hubungannya apaan?"

"Ya gue gak mau aja, adiknya temen gue sampai ada apa-apa dijalan."

"Jawaban kakak gak make sense."

"Ya terserah gue lah, mau masuk akal kek, mau gak masuk akal kek, lo nurut aja."

Klairin mendengus, oke, untuk sekarang Klairin nurut karena belum ada hubungan apapun, tapi nanti, jangan harap begitu.

Qaidan diam disebelah motornya, dia masih memandang keadaan dan mencerna.

"Kok..dada gue sakit ya.." dada Qaidan tuh..sesak dan perih, seperti ditusuk dari dalam, tapi dia gak tau apa penyebanya.

Setiap kali Qaidan melihat Klairin bersama cowok lain, maka rasa sakit itu akan datang.

Dan Qaidan tak mengerti apa artinya, dia bingung pada perasaannya sendiri.

....

Brak!

Bima melempar kuat tasnya, dia baru sampai di rumah dengan rasa sakit dihatinya.

Masih sakit hati dengan ucapan Algav, kenapa harus di depan Klairin, membuat harga diri Bima hancur saja.

"Adek, kenapa kamu?" itu Skaina, mami Bima dan Galaxy.

Bima menoleh kearah wanita 39 tahun itu, bibirnya bergetar pelan dengan air mata yang hampir tumpah.

"Hiks..mamiii hueeeee." Bima langsung menerjang Skaina dan memeluknya erat.

"Adek kenapa lagi sih?"

"A-adek benci! Hiks..sama Algav.."

"Algav anak osis itu?"

"Heem! M-masa..Algav bilang kalau adek masih nge dot didepan Klairin..hiks..adek kan malu Mamiiii."

"Klairin siapa?"

"D-dia..k-kesukaan adek..adek suka sama Klairin..setiap inchi tubuh Klairin hiks..a-adek suka..a-adek gak mau Klairin jauhin adek..gak mau Klairin luka.."

Skaina meneguk ludahnya kasar, akan berbahaya kalau putra bungsunya ini menyukai sesuatu, berbahaya.

"Biar mami yang urus, kamu pergi ke tempat Om Steven."

"Mau ngapain? A-adek kan udah sehat.."

"Harus rutin kesana dek, biar makin sehat."

"T-tapi adek gak gila mami.."

"Iya mami tau sayang, kamu suka Klairin kan? Kalau gitu demi Klairin kamu harus ke tempat om Steven lagi ya."

"Kenapa sih..p-padahal adek cuma suka sama Klairin..kenapa adek harus ke klinik om Steven lagi.." keluh Bima.

Skaina tak menjawab, dia mengelus punggung Bima lembut.

Kamu berbahaya nak kalau suka sama sesuatu, itu bisa memicu penyakit lama kamu kembali lagi. Batin Skaina.

Seperti yang Galaxy juga takutkan, kala Bima menyukai sesuatu, itu merupakan sinyal berbahaya untuk orang disekitarnya.

🏃Bersambung🏃

Adakah karakter cowok dilapak Ryn yang agak manusiawi sedikit? Jawaban, ada! Tapi hanya 3:100 ya.

Contohnya Kennan, Agas, Deno, Hali, Atya, Adit, Afran, kayanya cuma mereka yang manusiawi ya, selebihnya psikopat, masokis, dan berbagai lainya🏃

Klairin Boyfriends [End]Where stories live. Discover now