🏃K'S-47🏃

22.2K 3.1K 289
                                    

Bestih, saya berubah pikiran, sepertinya ini akan tamat di chapter 70, gak papa? Karena rasanya kalau tamat di chapter 60 itu masih kurang, kalian masih sanggup ngikutin bestih?

#RynBahenol
#RynPerkasa!
#CieReunian.
#1vs7
#Alvensuspicious
#Sevenmarryme
#Doravsspongebob
#Otwhiatus2bulan

Biasakan vote diawal atau diakhir chapter ya sayang yaaaa.

300 vote dan 100 komen, kalau besok pagi terpenuhi, ya besok jam setengah 8 pagi aku up lagi, ya biasanya juga jam segitu aku up.

><

"Kita mau kemana?" Zama yang berjalan diantara dua orang tuanya bertanya, bahkan kedua tangan Zama dipegang agar anak itu gak kabur.

Serena dan Vasco, orang tua Zama tampak mengelus rambut anak mereka dengan lembut.

"Ketemu seseorang yang pasti Zama suka." bisik Serena lembut.

Zama mengerjab polos, pria 25 tahun dengan tinggi 170 Cm itu mengangguk saja, mereka tak bertiga saja.

Di lorong rumah sakit ini, ada Bima dan kedua orang tuanya, lalu ada Algav dan kedua orang tuanya, lalu ada Banyu juga bersama orang tuanya

Mereka mau jenguk orang yah?

Zama menggenggam bros bunga mataharinya agak kuat, dia menunduk menatap benda itu.

Dia menjaga benda ini dimanapun dia berada, bahkan saat di RSJ sekalipun.

Rambut Zama sudah dipotong rapi, dengan poni didahinya, kulitnya putih pucat dan dia agak kurus, tak ada pipi chubby Zama lagi.

Untuk Bima, dia tampak tenang, tapi sama seperti Zama dia selalu menggenggam Bros bulannya, Bima membawa sebuah kotak dikantong hodie nya.

Itu adalah sebuah kalung emas berbandul bulan, Bima selalu membawanya.

Algav, pria itu tampak berjalan dengan keangkuhan dan ekspresi datarnya, tak memperlihatkan kalau ni orang mantan ODGJ.

Digenggamannya juga ada Bros kucing pemberian Klairin, selalu dibawanya.

"Kita mau kemana sih? Perasaan gak sampe-sampe." ketus Algav.

Leona, selaku Mommy Algav tampak menyentil dahi putranya itu, walau tinggi Algav sekarang 176 Cm.

"Diem aja deh." cibirnya.

"Ck, menyebalkan."

Banyu hanya diam, bahkan dengan kedua orang tuanya saja dia tak bersuara, karena ya hubungan mereka kan tidak terlalu baik.

Mereka berjalan beriringan menuju kamar Vvip milik Mahesa dan Mawar.

Papi Banyu yang membuka pintu itu lalu mereka masuk ke dalam.

"Wah sudah datang juga, sini-sini duduk." Mawar menyambut mereka semua.

Untung kamar inap mereka luas yah, Qaidan, Margo dan Galaxy terlihat duduk disofa bertiga, mereka diam-diaman.

Klairin Boyfriends [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt