🏃K'S-44🏃

20.2K 3.1K 283
                                    

#Reunianmantan
#EndingterserahRyn
#RynPerkasa!
#OtwHiatussebulan

Biasakan vote diawal atau diakhir chapter ya sayang ya.

><

Qaidan harus terbang ke Medan sepulangnya dia dari kantor semalam, hanya 2 jam saja dari Jakarta ke Medan hanya butuh waktu 2 jam.

Mau bagaimana pun orang tuanya tetap orang tua Qaidan, jadi mau tak mau Qaidan berangkat ke Medan untuk menjenguk keduanya.

Pesawatnya mendarat di Bandara Kualanamu pada pukul 12 malam, dan semalam Qaidan langsung ke rumah sakit.

Melihat kedua orang tuanya mengalami luka dibagian kaki dan tangan mereka.

Jadi sementara waktu Qaidan memantau perusahaannya dari Medan, sampai orang tuanya membaik dan pulang ke Jakarta.

Pagi ini Qaidan menunggu Dokter yang akan memeriksa keadaan kedua orang tuanya, dia sudah mandi dan saat ini duduk bersandar disofa kamar inap orang tuanya.

Laptop sudah diletakan dimeja depan sofa, Qaidan harus menyelesaikan pekerjaannya.

Ditelinga nya tersampir airpod yang tersambung panggilan dengan Galaxy dan Margo.

"Jadi lo di Medan ya? Gue juga mau jenguk orang tua lo ya, nanti siang gue kesana." ujar Margo dengan suara seraknya.

"Gue baru balik besok sih, gue dapat jatah libur sebulan." celetuk Galaxy, dia bisa nelepon karena lagi dapat jaringan internet disana.

"Ya dateng aja lah." gumam Qaidan yang sibuk mengetik dilaptopnya.

Kacamata baca yang bertengger dihidung mancungnya terlihat sangat pas, Qaidan terlihat lebih dewasa diusianya yang ke 25 tahun ini.

"Pasien atas nama Mahesa Purwiro dan Mawar Purwiro, selamat pagi."

Qaidan langsung berdiri setelah pintu ruang inap terbuka tanpa ketukan, dia merapikan rambutnya lalu berjalan mendekati seorang Dokter dan 3 orang perawatnya.

Qaidan tak melihat wajah Dokter berambut sebahu itu.

"Ini korban kecelakaan semalam kan? Pagi Bapak Ibu, luka di kaki bapak maupun ibu tidak sampai mengakibatkan patah tulang, dan lecet ditangan nanti nantinya kami beri salep dan obat tabur yah, suster nanti tolong siapin obat untuk dari dalam ya?" suara Dokter itu ramah sekali.

Qaidan tak berani mendekat ke ranjang orang tuanya, dia hanya menatap agak jauh dari mereka.

"Begitu ya Dok, jadi kapan kami boleh pulang?" tanya Mawar.

"Besok sudah bisa pulang Buk." ujar Dokter itu ramah.

"Oh begitu, makasih ya Dok."

"Iya sama-sama Buk."

Setelah mengatakan beberapa hal, akhirnya Dokter tadi hendak keluar dari kamar inap itu.

Otomatis Dokter perempuan itu harus berbalik.

Dan disanalah Qaidan merasakan waktu sempat berhenti sejenak.

Deg!

Wajah Qaidan terlihat pucat dan menunjukan ketidak percayaan, dia kedua tangannya mengepal kuat.

"Klai..rin?"

Klairin yang juga kaget saat melihat sosok pria dewasa berwajah tampan itu, ternyata mantan pacarnya.

Tapi Klairin gak boleh mencampur hal pribadi dengan pekerjaan.

Dia memberikan senyum formalitasnya. "Selamat Pagi pak, permisi." Klairin langsung berjalan keluar kamar.

Jantungnya berdegup agak cepat saat melihat wajah sendu Qaidan, tadi juga Klairin bisa melihat air mata menumpuk dikedua mata pria itu.

"Huh, gak nyangka bakal ketemu sama mantan." gumam Klairin.

Dia tak menyangka dan juga gugup, mantannya makin ganteng dan berkharisma walau aura-aura gagal move on masih terasa.

Sementara Qaidan terduduk lemas di sofa, jantungnya berdegup kencang, dia lemas sekali.

"Hahh..ya Tuhan..dia semakin seksi.." bisiknya senang, Qaidan menutup wajahnya yang sudah merah merona.

Mahesa dan Mawar melihat tingkah putra mereka hanya tersenyum geli.

Ada guna nya juga mereka ikut tabrakan supaya bisa masuk rumah sakit tempat Klairin bekerja.

Mereka kan berhasil mencari tau dimana Klairin bekerja, dan oleh sebab itu mereka sengaja ke Medan dan terlibat kecelakaan.

Karena mereka sudah janji akan membawa Klairin kembali pada Qaidan, dulu mereka tak ikut menculik Klairin karena tak mau menambah masalah.

Selama 5 tahun mereka mencari tau keberadaan Klairin dan baru minggu lalu mereka berhasil menemukannya.

"Seneng nih ye." goda Mahesa.

"Ih Papi! Apaan sih.." walau begitu wajah Qaidan sudah merah sampai telinga.

"Cieeeeee."

"Acieeeee Qaidan clbk nih yeeee."

Qaidan merengek kesal, memohon agar berhenti digoda.

Dia malu, tapi dia juga bahagia.

🏃Bersambung🏃

Klairin Boyfriends [End]Where stories live. Discover now