🏃K'S-52🏃

18.6K 2.6K 127
                                    

#Kenahukum
#Otwhiatus
#RynPerkasa!
#Rippantat
#DoravsJanda
#Jeneriakembali

Biasakan vote diawal atau diakhir chapter ya sayang yaaaa.

300 vote dan 100 komen gas buat besok ehek🏃

><

Kini mereka ber 3 disidang Klairin, mereka berlutut dengan Klairin yang berdiri didepan mereka, rasanya mereka takut sekali dengan Klairin.

"Pantat kamu bagus ya Gav." goda Klairin.

Algav menunduk malu, pipinya memerah padam dengan bibir yang bergetar malu, rasanya kesucian pantatnya sudah tak ada.

"Kamu..udah ngeliat pantat aku! Kamu harus tanggung jawab." ketus Algav berusaha mengenyahkan rasa malunya.

Klairin terbahak pelan, dia berjongkok didepan Algav kemudian menyeringai, tangannya bergerak pelan kepantat Algav.

"Tanggung jawab, hm?" bisik Klairin sensual dan berhasil membuat Algav tremor sekujur badan.

Wajahnya merah padam ditambah keringat dingin mengalir dipipinya.

"A..a..a..eum.."

"Gagu kamu?"

Algav lemas, kepalanya pusing dan tak lama dia ambruk kedepan.

Brugh!

"Astaga.."

Klairin menggeleng pelan, dia berdiri kehadapan Banyu dan Galaxy, kemudian mengeluarkan sesuatu dari balik saku celana pendeknya.

Membuat Banyu maupun Galaxy terdiam membeku. "Let's try this tail." bisik Klairin penuh seringai diwajahnya.

"AAAAAA ENGGAK MAUUU AAAAAAAAA." Galaxy berusaha memberontak saat Klairin mendekatinya.

Tapi sayangnya ruangan tempat mereka ini sudah dikunci dari luar jadi mereka gak bisa keluar.

Dan saat ini mereka ada di rumah mantan Klairin, yang lain lagi diluar, mereka dilarang mendekat ke ruangan itu karena Klairin lagi melakukan hukuman pada mereka.

"K-klai.." cicitnya takut.

"Gak papa kok, gak sakit." Klairin juga mengeluarkan sebuah bando kucing lengkap dengan ekornya.

Banyu lemas, BANYU LEMAS! BANYU LEMAS AAAAAAAAAAAAAAAA.

"Hehehehehehe, kalian mendesah pada wanita lain loh, katanya cinta sama aku, tapi desahnya sama yang lain, sekarang berdesah untukku, okay?"

Oke, silahkan menikmati hukuman kalian.

....

"Klai hiks..Klaiiiii..hiks.."

Klairin yang tadi nya hampir tertidur disebelah ranjang Seven sontak terbangun, dia harus menjaga kedua saudaranya yang masih sakit.

"Kenapa bang? Mana yang sakit?" bisik Klairin lembut.

Seven menangis lirih, dia menatap Klairin sayu dan meminta pelukan pada adiknya. "Hiks..sakit..hiks..dada Seven sakiittt..hiks..huaaa sakiitttt."

Klairin menyentuh dada Seven pelan, dan mengelusnya, lebih baik besok Seven dibawa ke rumah sakit untuk ronsen.

Dia takut ada penyakit pada abangnya ini, kalau Klario memang demam biasa.

"Seven takut..hiks..Seven takut nanti Seven pergi jauh..Seven gak mau pergiii..hiks..Seven mau sama Klairin terus huaaaaaa."

Elusan masih Klairin berikan, dia mengecup dahi Seven yang terasa panas.

"Iya bang, abang gak bakal kemana-mana.."

"Takut..hiks.."

"Banyakin berdoa bang.."

Seven mengangguk, dia berdoa didalam hati semoga tak ada penyakit dalam tubuhnya, dia takut.

Kalau dia punya penyakit, kematiannya akan memisahkan dia dengan Klairin.

Seven gak bakal pernah mau berpisah dari Klairin!

Klairin harus bersamanya terus, bahkan Seven berniat menikahi Klairin nanti diusia gadis itu yang ke 26 tahun.

Seven mau menikahi Klairin, dia mau bersama gadis itu sampai kapanpun lamanya.

Dia tak mau dengan yang lain, dia gak mau.

"Takut mati hiks.."

"Sst..gausah bahas kematian bang..seram.."

"Takut...hiks..banget Klai..takut.."

"Heem, aku tau bang, aku juga takut kehilangan abang..kehilangan Klario, aku takut..kalian pergi ninggalin aku sendirian..aku takut.."

Klairin juga sama takutnya, dia takut berpisah dengan kedua saudaranya, keluarga Klairin satu-satunya yang Klairin punya.

Dia selalu takut akan kesendirian dan kesepian, maka dari itu Klairin was-was kalau kedua saudaranya sudah sakit seperti ini.

🏃Bersambung🏃

Klairin Boyfriends [End]Where stories live. Discover now