26. Keluarga

705 64 1
                                    

Happy Reading 💚

********

Keluarga memiliki banyak definisi yang berbeda, tergantung bagaimana cara mereka memandangnya. Definisi keluarga bahagia pun sangat beragam.

Bagi beberapa mungkin keluarga bahagia adalah keluarga yang utuh, yang bergelimang harta, yang memiliki banyak anak-anak lucu atau keluarga sederhana yang harmonis.

Lalu sebagian mungkin berpikir kebahagian keluarga adalah yang paling utama hingga mereka bersedia untuk berkorban. Dan sebagian mungkin berpikir sebaliknya, bahwa mengorbankan keluarga demi kebahagian sendiri adalah hal wajar.

Lantas, bagaimana dengan definisi yang Jaemin miliki? Sama seperti mereka, Jaemin memiliki banyak andai tentang apa itu keluarga.

Semua ekspektasi keluarga yang Jaemin miliki sama besarnya dengan orang lain. Jaemin ingin memiliki keluarga yang utuh. Ayah dan Mama yang menyayanginya, lalu saudara yang bisa menjadi tempatnya bersandar ketika tidak ada kawan yang menemani.

Jika saja semua harap itu menjadi nyata, bagaimana kehidupan Jaemin sekarang?
Jika dulu apapun yang menjadi alasan Mama pergi tidak pernah ada, bagaimana keluarganya sekarang?

Andai semua jika itu mampu menelan habis rasa sakit serta kecewa yang ada dihatinya sirna. Melebur bersama derai air mata yang membuat jalur sungai dadakan di pipi Jaemin.

Tapi hal itu hanya sebuah andai yang tidak pernah terealisasi. Rasa sakit dan kekecewaan di hati Jaemin seolah enggan beranjak barang sedikitpun.

Jika demikian saja untuk beberapa saat, Jaemin mungkin akan kembali kedalam. Memeluk Mama yang mungkin tengah menangis meraungkan nama Jaemin seperti tadi. Membisikkan kata-kata yang selama ini Jaemin simpan bersama andai-andai tentang keluarga utuh yang Jaemin impikan.

Jaemin ada disini, Ma, Jaemin tidak akan kemana-mana, Jaemin tidak akan meninggalkan Mama sendirian lagi.

Namun sayang, semua itu tidak akan pernah terjadi. Karena bagi Jaemin, Mama sudah terlalu dalam menorehkan luka. Sampai ia sendiripun tidak bisa menyentuh luka-luka itu untuk sekedar diobati. Berbagai cara telah Jaemin lakukan tapi luka-luka itu seolah tidak ingin disembuhkan. Dan Jaemin berakhir membiarkannya hingga sekarang.

Dulu, disaat usia Jaemin belum genap 4 tahun, wanita yang ia anggap pahlawan terhebat di dunia tiba-tiba mengabaikan nya. Membuangnya seakan keberadaannya bukanlah apa-apa.

Meski ingatan Jaemin pada hari itu tidak terlalu jelas. Tapi bagaimana kejadian diwaktu sore yang cerah, disaat ribuan jangkrik mulai menyanyi merayakan datangnya petang. Mama menatap Jaemin dengan tatapan terdingin yang pernah Jaemin kecil lihat.

Dari rangkul hangat yang selalu mama berikan, tiba-tiba saja menjadi sebuah gerak yang asing bagi Jaemin. Terlebih gerakan itu membuat tubuh kecilnya terpelanting bebas di teras rumah. Mama mendorongnya pergi.

Mama tega meninggalkan Jaemin menangis bersama derikan jangkrik sore itu. Meninggalkan luka kecil yang perlahan tumbuh besar seiring dengan bertambahnya usia Jaemin.

Jadi katakanlah ini bukan salah Jaemin untuk membenci Mama. Karena Jaemin yakin siapapun di dunia ini akan merasakan hal yang sama dengan apa yang ia rasakan.

Jaemin menghela napas panjang, mengiringi hati nurani dan egonya yang tengah berperang hebat. Keduanya sama-sama enggan mengalah. Membuat kepala Jaemin hampir pecah memikirkan segala perdebatan itu.

"Disini lo ternyata." suara yang terdengar amat serak itu menyapa pendengaran Jaemin.

Mengusir semua kemelut dikepala Jaemin yang tidak kunjung usai sejak pemuda itu memutuskan untuk melarikan diri hingga ke taman belakang rumah sakit.

The Twins ~ Jaemin x JenoWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu