55

183 26 2
                                    

Suara sirine ambulan saling bersahutan, mobil polisi serta pemadam berkumpul menjadi satu. Suasana tampak kacau, beberapa anggota kepolisian menjadi korban salah tembak. Tidak ada yang mengerti bagaimana ini semua bisa terjadi, malam ini seharusnya menjadi malam yang tenang seperti malam yang sebelumnya.

Namun seperti ramalan seorang oracle muda yang tengah terbaring tidak sadarkan diri, ini semua memang seharusnya terjadi dan tidak bisa dihindari.

3 jam sebelumnya
Mansion Bonten
16.30

Waktu berjalan lambat, Senju yang sedari tadi asik dengan acara teh sorenya, merasa terusik saat mendengar suara berisik dari luar ruangan. Ia berdecak kesal saat suara-suara tersebut semakin menjadi, dengan berat hati dan rasa ingin tahu, ia keluar dari ruang tersebut dan segera di sambut oleh seorang anggota petinggi Bonten.

"Hajime-san, ada apa ini?" ujarnya kesal.

Kokonoi diam tak menjawab, ia seolah enggan untuk memberitahukan hal yang tengah terjadi saat ini. Berpikir sesaat, ia mulai membuka mulutnya dan hendak menjawab pertanyaan tersebut, "Ini tidak ada urusannya denganmu. Kembalilah ke dalam," balasnya dingin.

"Damn it, Hajime-san. Aku adalah tunangan Mikey, yang berarti; aku adalah anggota kalian. Jadi," Senju menatap nyalang pada pria tersebut, "Biarkan aku bertemu dengan Mikey, sekarang."

Ia menggeleng, menolak permintaan dari Senju. "Lalu, jika kamu adalah tunangan bos, apa itu berarti kamu memiliki akses untuk mengetahui segala hal yang terjadi pada kelompok ini?"

"Kau-berani sekali berbicara seperti itu, sebentar lagi aku akan menjadi ratu kalian. Setidaknya belajarlah menghormatiku mulai sekarang," Senju mencoba mendorong Kokonoi. Namun sialnya, ia didorong balik hingga ia terjatuh di dalam ruangannya.

"Asal kau tahu, hubunganmu dengan bos tidak lebih dari perjanjian di atas kertas. Jadi tidak akan jadi masalah jika salah satu di antara pihak memutuskannya," Kokonoi menekuk satu kakinya dan membuat ia sejajar dengan Senju. Mata mereka bertemu dan saling melemparkan permusuhan yang nyata, "Cobalah cari tahu sendiri, karena Takemichi bisa melakukan itu lebih baik darimu."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Kokonoi segera berdiri dan menutup pintu ruang tersebut. Ia juga tidak lupa untuk menguncinya, "Beristirahatlah dengan tenang dan jangan berisik."








Pertemuan dengan keadaan mendesak dilaksanakan. Mikey yang memimpin rapat memperhatikan setiap petinggi Bonten yang ada, lalu tatapannya terjatuh pada dua kursi kosong di sisi kananya. Itu kursi milik Sanzu dan Kakucho, yang mana anggotanya itu sedang menjadi tahanan sekarang.

Mikey tidak habis pikir, bisa-bisanya ia kecolongan akan hal ini. Dan lagi, Sanzu serta Kakucho menghilang bertepatan dengan jadwal perginya ke bandara Haneda dalam misi rahasia hari ini. Seharusnya tidak ada yang tahu, karena ini adalah tugas terpisah bagi setiap rekan anggotanya. Lalu, siapa yang membocorkan misi rahasia ini?

"Bagaimana bisa mereka tertangkap?" tanya Ran penasaran.

"Aku juga bertanya akan hal yang sama, dan lagi, siapa yang menangkapnya, bos?" Rindou ikut menyuarakan isi kepalanya.

"Takemichi, dia yang melakukannya."

Atmosfer ruangan menjadi sunyi dalam sekejap, tentu jelas mereka tahu siapa itu Takemichi. Pria manis-kecil-yang pernah menjalin hubungan romantis dengan ketua mereka, Hanagaki Takemichi. Ya, lalu bagaimana mungkin?

"Ketua berkata jujur," Mochizuki mengeluarkan amplop hitam dari sakunya. Ia membukanya dan mengeluarkan isi dari amplop tersebut, "Ini adalah foto yang dikirim lima belas menit yang lalu, seorang pria dengan topeng hewan datang dan meletakkan ini di dalam kotak surat. Dan kalian bisa melihat gambarnya sendiri," Mochizuki membiarkan anggota lainnya melihat setiap lembar foto tersebut. Sekitar sepuluh lembar foto lengkap dengan keadaan Sanzu yang babak belur dan Kakucho yang terikat di kedua tangan serta kakinya, yang lebih mengejutkannya lagi, di setiap lembar foto yang ada, akan ada sosok misterius dengan topeng hewan kelinci.

Wabi-Sabi [MAITAKE]Where stories live. Discover now