35

238 36 3
                                    

"Summer, cepatlah sembuh..."

Takemichi merana bukan main, sudah tiga hari ia bolak-balik ke salah satu dokter hewan di kotanya guna melihat kondisi kucingnya. Perasaan menyesal kembali menghantamnya saat mengingat jika dirinya lupa akan eksistensi salah satu mahluk hidup di dalam rumahnya, Summer si kucing kecil ia temukan tergeletak tak berdaya di samping tempat tidur.

Memang ini salahnya, ia terlalu sibuk dengan kegiatan kampus dan pekerjaan sampingnya hingga lupa untuk merawat Summer. Jika benar ingatannya, Summer masihlah 𝘬𝘪𝘵𝘵𝘦𝘯 dan butuh perhatian lebih.

Ah, bahkan Takemichi lupa umur Summer.

Menggelengkan kepalanya pelan, Takemichi mencoba mengusir pikiran negatifnya. Setidaknya ia harus siap dengan kemungkinan terburuk yang akan terjadi nanti dan sekarang, waktunya ia mencari pundi-pundi rupiah guna mengobati Summer.

»»----><----««

"Bos, hati-hati di jalan!"

Takemichi berucap lantang saat Nanami-san pulang lebih cepat dari biasanya, ia tahu jika bosnya itu sedang khawatir karena sang anak baru saja masuk ke rumah sakit.

Hal yang baru ia tahu adalah; anak dari bosnya itu seorang 𝘦𝘹𝘰𝘳𝘤𝘪𝘴𝘵. Entah benar atau tidak, bosnya ini memang sedikit tertutup masalah keluarga.

Pukul sepuluh malam Takemichi pulang dari tempat kerjanya, ia mengunci toko tersebut dan berjalan menuju parkiran di mana motor matic-nya terparkir manis. Ia bersiul senang karena malam ini akan makan malam dengan menu ayam goreng, yah, jujur saja, Takemichi itu jarang sekali untuk memanjakan dirinya.

Ah, kenapa ya perasaan Takemichi menjadi gelisah?

Getaran panggilan masuk dari ponselnya mengusik ketenangan dirinya, memilih untuk menepikan motornya terlebih dahulu, Takemichi berbelok di sekitar toko kelontong dua puluh empat jam. Dengan terburu ia mengambil ponselnya dan mendapati nomor klinik hewan memanggilnya, alisnya mengkerut bingung. Tanpa ragu, ia angkat panggilan tersebut dan hal pertama yang ia dengar adalah teriakan yang memekakkan telinganya.

"Halo? Ada orang di sana? Kenapa berteriak?"

Nihil, alih-alih menjawab malah teriakan yng terus menerus ia dengar. Entah kenapa hal ini membuatnya khawatir bukan main, dan tanpa memutuskan panggilan tersebut, Takemichi memitar arah dan melajukan motornya dengan kecepatan penuh ke klinik hewan tersebut.

Ia berdoa semoga saja tidak ada yang terjadi.
.
.
.
.
.
𝐀𝐧𝐞𝐡 𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐢𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚? 𝐒𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚, 𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐧𝐠𝐞𝐭𝐢𝐤 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐮𝐡 𝐀𝐒𝐃𝐅𝐆𝐇𝐉𝐊𝐋 𝐚.𝐤.𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐢𝐢𝐢𝐢

Wabi-Sabi [MAITAKE]Where stories live. Discover now