32

239 47 0
                                    

Kokonoi menepati janjinya.

Tepat tengah malam dini hari, ia menarik Kakucho ke arah belakang rumah dan menghajarnya dengan kekuatan penuh.

Perasaan Kokonoi diliputi amarah, matanya menatap benci pada teman dari kekasih bosnya itu. Ia tidak habis pikir, selama yang ia tahu hubungan yang keduanya miliki cukup baik tapi kenapa malah berakhir seperti ini?

"Brengsek, lepaskan aku!" Kakucho mencoba menghalau serangan dari Kokonoi, ia mengelak hingga terpojok di pagar.

"Dengan kau menghajarku seperti ini, tidak akan ada bedanya. Cepat atau lambat akan ada yang membunuhnya, di sini aku hanya mencoba untuk menolongnya!"

"Persetan dengan menolongnya, memang apa rencanamu? Membunuh Takemichi di depan ketua? Setelah itu apa?" Kokonoi menarik kerah kemeja Kakucho, "apa yang akan kau dapatkan dari ini semua? Jawab pertanyaanku, bajingan!"

"Di luar sana banyak kelompok yang ingin membunuhnya-"

"-bukan, aku tidak ingin mendengar opini tentang kelompok lain di luar sana! Apa menurutmu kelompok kita tidak sanggup untuk melindunginya?"

Kakucho terdiam, pernyataan yang diberikan oleh Kokonoi ada benarnya. Mereka bukan hanya sembarang kelompok preman tapi lebih dari itu hanya saja ada sebagian kecil di dalam hatinya jika dirinya harus melakukan ini.

"Tujuh tahun lalu, kasus kebakaran di distrik Edogawa. Dua puluh luka-luka dan tiga mati, apa kau tahu siapa korban di hari itu?"

"Apa?" Kokonoi menatap heran, matanya terlihat bingung sebab perkataan Kakucho barusan.

"Izana Kurokawa, korban yang meninggal hari itu."

"Lalu, apa hubungannya dengan-"

"-karena Izana lah Takemichi selamat, apa kau tahu itu?" Kakucho tersenyum mengejek, "benar, tidak ada seorangpun yang tahu akan hal itu. Sekian tahun aku menyembunyikan-"

"Apa itu benar, Kakucho?"

Dua anggota yang sedang bersitegang tersebut menoleh ke arah sumber suara, mereka terkejut mendapat sang ketua berada di sini. Dan lagi, apa dia mendengar semuanya?

"Benar, Izana menyelamatkan Takemichi di hari itu. Ia meninggal karena terlalu banyaknya asap yang ia hirup, seandainya saja hari itu-" Kakucho tidak melanjutkan ucapannya lagi. Dalam hatinya, ia menangis karena tidak bisa menyelamatkan orang yang begitu berharga baginya.

"Lalu ketua," Kakucho menatap Mikey dengan tegas, "katakan, apa kita perlu menghancurkan Takemichi Hanagaki?"
.
.
.
.
.
𝐀𝐩𝐚 𝐩𝐮𝐥𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐮 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤 𝐢𝐧𝐢???
𝐖𝐤𝐰𝐤𝐰𝐤, 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐥 𝐝𝐢𝐩𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐌𝐢𝐤𝐞𝐲?
𝐀. 𝐈𝐲𝐚
𝐁. 𝐀
𝐊𝐫𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧, 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡...

Wabi-Sabi [MAITAKE]Where stories live. Discover now