13

488 75 0
                                    

𝗝𝗲𝗽𝗮𝗻𝗴, 𝗦𝘂𝗶𝗿𝗮𝗻 𝗞𝘆𝗼𝘁𝗼
𝟭𝟲:𝟯𝟬

Kakucho menatap dalam pada lembar kertas yang ia pegang. Dua puluh menit berlalu hanya untuk membaca berulang kali penyewa jasa mereka kali ini, niatnya ia tidak ingin percaya namun semua yang tertulis di kertas ini adalah nyata.

Akashi Senju, salah satu keturunan Senju yang paling termasyhur di Jepang. Memiliki kekayaannya yang berlimpah serta kekuatan di mana-mana, namun terkenal gila dengan kekuasaan.

Dirinya tidak mengerti, target yang mereka ingin hancurkan hanyalah seorang anak remaja berusia dua puluh tahun tanpa orangtua. Kuliah di salah satu universitas swasta, dirinya hidup hanya seorang diri di sebuah kamar kost yang tidak terlalu besar.

Jika—jika saja target ini ia tidak mengenalnya, mungkin Kakucho akan bertingkah seperti biasa dan tidak perduli. Tapi karena ini adalah Hanagaki Takemichi—ya teman sekaligus menjabat sebagai kekasih ketua—ia sangat terkejut.

Satu pertanyaan terlintas dalam otaknya, 'apa yang telah Takemichi lakukan pada keluarga Senju?'

Karena jujur saja, Michi yang ia kenal hanyalah seorang pemuda cengeng tapi memiliki kekuatan yang setara dengan sang ketua Bonten.

"Michi..." Kakucho mendesah sedih, jika sang ketua tau, apa yang akan dia lakukan?

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatiannya, ia menoleh ke arah sumber suara dan menemukan Sanzu beserta Mikey. Tidak biasanya sang ketua mengunjungi tempat kerjanya ini, "ketua—"

"—aku dengar dari Sanzu jika target kali ini adalah pria cengeng itu, apa benar?"

Kakucho mengangguk kecil, "benar ketua. Hanagaki Takemichi adalah target yang harus dilenyapkan," lidahnya terasa pait saat kalimat jahat itu terucap dadi dirinya.

"Sanzu, keluarlah."

Perintah sang ketua adalah absolut, sekalipun Sanzu ingin membantah nyatanya ia harus berat hati mengikuti perintah ketuanya.

Sanzu keluar meninggalkan dua anak adam yang saling diam dan memandang dalam, belum sempat Kakucho berucap, sebuah jam saku transparan ia tangkap dengan kedua tangannya.

Alisnya mengkerut ngeri melihat hiasan yang ada pada jam tersebut, jamnya tidak bekerja dan berhenti tepat di antara angka sepuluh dan sebelas. Sebagian dari jam tersebut terisi dengan kerangka mini yang tidak utuh, sebuah sangkar burung dengan dua telur tepat berada di bagian bawah. Bunga tulip dan bunga anggrek berwarna putih ada di masing sisi kanan dan kiri, dan seekor burung kenari yang berada pada pangkuan tangan. Ada sebuah rantai yang terjuntai dari atas yang terhubung hingga tangan kiri.

Kakucho tidak mengerti dengan maksud dari benda yang diberikan oleh ketuanya, apa benda ini memiliki arti yang penting baginya?

"Berikan pada Takemichi," Sano Manjiro berbalik pergi begitu saja tanpa mengucapkan kalimat penjelasan. Meninggalkan Kakucho yang dipenuhi tanda tanya tak mengerti, mungkin ini yang disebut pesan rahasia?

Wabi-Sabi [MAITAKE]Where stories live. Discover now