48

715 129 21
                                    

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

(Name) membuka sedikit pintu ruangan Sai untuk melihat Chrome dan Suika meminta diajari oleh Sai bahkan sampai sujud.

Sai juga terlihat ragu dan bimbang dengan mengajar kedua makhluk didepannya.

"Memang sih. Selagi mengerjakan coding aku mengajar matematika di universitas untuk bayar tagihan."

(Name) sweatdrop mendengarnya, 'Kira-kira dia pernah nunggak bayar tagihan apa engga?' pikirnya.

"Tapi mulai dari awal tak akan mudah. Apa kalian berdua serius soal ini?"

"Serius!!"

"Serius edaann!!"

Melihat kegigihan dan semangat mereka akhirnya Sai menerima untuk mengajarinya.

"Aku ikutan!!" Teriak (Name) sambil membanting pintu.

"(Name)?!"

"Sejak kapan kau disana?!"

"Sejak awal. Sai aku boleh ikutan, kan?!"

"Oy, (Name) memangnya alasanmu untuk ikut belajar bersama Sai?" Tanya Chrome penasaran.

"Alesan? banyak sih. pertama bisa menjadi tempat pelarian kalau disuruh menguli, kedua ingin membantu kalian membuat roket bulak-balik karena menurutku rencana roket Senku itu terkesan egois."

"Alah, bilang saja kau payah juga dalam matematika," ejek Chrome membuat (Name) ingin sekali menendangnya ke Palung Mariana.

"Sut, jangan so tahu deh. Nilai Matematikaku dulu itu rata-rata juga sih." ujar (Name).

"Hasil dirimu sendiri?" Tanya Sai.

"Jelas tidak. Itu hasil campuran tanya ke temen, ke situs dan diriku sendiri."

"Sudahlah lupakan nilai matematika ku, jadi bagaimana apa aku boleh bergabung?"

"Tentu saja, kenapa tidak? semakin banyak yang ikut semakin bagus."

Belajar untuk membuat proyek roket bulak-balik sekarang resmi didirikan.

(Name) sedari tadi malah corat-coret di bagian belakang karena yang di jelaskan oleh Sai sudah dirinya pahami.

"Sensei! (Name) tidak mendengar penjelasanmu!" Cepu Chrome dan langsung dibalas tatapan maut oleh sang pemilik nama.

'Jir, cepu ni bocah,' batin (Name).

"Tidak, maksudku karena aku sudah paham tentang materi ini jadi untuk apa mendengar."

"Benar juga, materi pemahamanmu berbeda dengan mereka. Baiklah kalau begitu, aku akan membuat soal khusus untuk agar bisa ikut belajar," ucap Sai dengan senyuman malaikat berbeda dari pandangan (Name) yang seperti iblis.

'Mampus,' batin (Name) dan Chrome bersamaan. (Name) panik sedangkan Chrome jahil.

Saat ancang-ancang ingin kabur malah terdengar suara kepiss membuat (Name) semakin mengidik ngeri, "mau kabur, hmm?"

"T-tidak, itu t-tadi Senku panggil. J-jadi apa boleh aku keluar?"

"Bohong itu, alesan dia," kompor Chrome.

"Benar. Paling (Name) mau kabur!" balas Suika.

(Name) menatap tajam keduanya Chrome sudah biasa baginya tapi ini Suika kenapa malah ikut-ikutan pikirnya.

"Boleh, kok."

"APA?!!"

"Serius boleh?"

"Boleh asalkan kau menjawab soal yang ku buat dengan benar dahulu."

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Where stories live. Discover now