46

665 127 10
                                    

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

"Tunggu dari mana kau tahu?!" tanya (Name) menatap Sai tajam dengan penuh selidik.

"Ternyata benar. Pantas saja wajahmu terlihat tak asing. Kau tak ingin aku sering bermain game bersama kakakmu."

(Name) masih setengah bingung memang benar isi konten channel kakaknya penuh dengan hal-hal berbau game tapi dirinya tak ingat.

"Maaf, sepertinya aku tak ingat."

"Haha tak apa. Aku memakluminya karena kita hanya bertemu beberapa kali ditambah itu sudah lama."

Sang gadis hanya bisa tertawa canggung karena ia tak ingat apa-apa tentang Sai ini selain yang ia baca di manga.

'Waw plot twist macam apa ini ku kenal dengan Sai. Awas jangan bilang nanti kalau aku yang membuat Why-Man, kan? iya, kan? itu tak mungkin,' batin (Name) yang kembali ke kapal perseus.

Oh ayolah ingatan sebelum pembatuan juga masih jadi misteri baginya dan sekarang pernyataan Sai yang mengenalnya membuatnya semakin pusing.

"Oy (Name) dari mana? lihat kami telah membuat mesinnya!" seru Chrome.

"Wow, keren!"

Kemudian Chelsea menunjukan sesuatu "ini sfalerit. ini yang kupakai untuk membuat layangan bercahaya."

"Rebus, lapisi dengan kertas, dan kita punya kertas print, siap dipakai. Penandanya dibakar dengan listrik," jelas Senku yang membuat gambar pup sebagai eksperimennya.

"Ooh!"

"Kenapa ga gambar legend yang ada di bangku sekolah aja?" celetuk (Name) pelan.

"Membuat mesin agar bisa membacanya agak sedikit rumit. Itu akan mengedipkan cahaya 'lihat' jika titiknya hutan atau putih dan mengubah data menjadi sinyal elektrik. Sinyal itu lalu berubah menjadi gelombang radio yang berterbangan di seluruh dunia, lalu pembalikan proses itu akan memproduksi ulang bagian yang hangus dari kita dan mencetak gambarnya!"

"Ha ha! ini artinya kita jagung akan menanggung beban membuat komputernya selagi kita terus berkeliling dunia dan mencari kota!"

"Oh? waktunya berlayar? bagus! kita harus bergerak tanpa penundaan!"

"Cepat dan kuat, itu gayamu," sweatdrop Gen pada Kohaku.

Beberapa hari kemudian karena bahana bakar dan lainnya sudah didapatkan mereka bisa melanjutkan perjalanan untuk keliling dunia.

"Dengan begitu berakhirlah kebersamaan kita yang singkat. Aku akan tetap di India sini banting tulang untuk diagram sirkuitnya, yang akan kufakskan laxa kalian begitu aku bisa," ucap Sai berpamitan.

"Keluar dari sini. Tidak, serius-- kau ikut kami ke AS, Sai! kita berlayar bersama!" balas Ryusui membuat Sai terkejut.

"Huh? hah? jadi yang mana? maksudku, aku bakal antusias malah dia ikut, tapi ad apa?" tanya Chelsea bingung.

"Kita mungkin bakal butuh kemampuan matematikanya di tiap lokasi yang kita kunjungi!"

"Nuhh!! nggak-nggak! nggak pergi!! Ryusui!!" tolak Sai dengan cepat.

"Nuhh!! nggak-nggak! nggak pergi!! Ryusui!!" tolak Sai dengan cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Where stories live. Discover now