55

744 122 44
                                    

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

"Ada apa Tsu-chan?" tanya (Name) karena ditengah makan malam sepupunya menyuruhnya untuk mengikutinya.

"Menurutmu bagaimana soal kandidat petarung?" tanya Tsukasa.

"hmm.. entahlah? tunggu jangan kamu ingin pakai jalur orang dalam lewat aku ya?" tanya (Name) karena dirinya memang disuruh mengamati dan melaporkan pada Senku dan Xeno.

"Untuk apa aku melakukan hal kotor itu?"

"Yah, siapa tahu. Tapi, Tsu-chan memang salah satu kandidat terkuat untuk posisi itu sih. Kau tahu siapa yang ku maksud, kan?"

"..."

"Kau menyadarinya bukan? saat tes terakhir dan beberapa hal yang terjadi tentang perkembangan Kohaku yang saat ini dan saat bertarung pertama kali denganmu.

"Aku melihat perubahan ekspresimu waktu itu dan juga aku ini cukup peka dengan orang lain loh!" kata (Name) bangga.

Tsukasa tersenyum kecil karena pengamatannya memang tidak salah, "jadi menurutmu apa yang akan aku lakukan selanjutnya?"

(Name) memasang pose berpikir, "eum.. Tsu-chan bukan tipikal orang yang akan langsung menyerah posisi begitu saja, berarti Tsu-chan akan melakukan tes kecil pada Kohaku untuk memastikan pilihanmu, kan?"

"Benar. Rencananya aku akan melakukanya dan menyerangnya secara mendadak."

"Yah.. itu akan membuat Kohaku berpikir kau masih jahat dan penghianat.. tapi jika mendengar alasannya mungkin malah sebaliknya. Lagipula Senku dan Xeno juga sepertinya tidak akan keberatan," ujar (Name) yang sebenarnya tidak terlalu tertarik.

Keduanya sempat hening sejenak sampai Tsukasa menyampaikan informasi yang membuat (Name) kaget.

"Aku dengar dari (B/N) kalau dia akan datang ke Jepang dalam waktu dekat ini. Apa dia juga memberitahumu?"

(Name) langsung memasang wajah komuk, "serius? dia ga bilang apapun. Bahkan aku lupa kalau dia masih hidup," balas (Name) dengan wajah tanpa dosa meski dalam hati tertekan.

"Tsu-chan tolong angkat saja aku jadi adikmu saja! kalau jadi adiknya bisa-bisa darah tinggi naik dan tekanan batin meningkat!"

'Lalu itu yang akan terjadi jika padaku melakukannya,' batin Tsukasa yang sudah lelah dan Mirai saja sudah cukup untuknya.

"Wahh!! aku belum memakan hidangan penutup gara-gara Tsu-chan yang menarik ku!" (Name) yang tadinya misuh-misuh sendiri gara-gara (B/N) sekarang malah memikirkan hidangan pencuci mulut buatan Francois.

"Tsu-chan kalau begitu aku duluan. Tidak akan kubiarkan mereka menghabiskan semuanya."

Saat ingin pergi tiba-tiba Tsukasa memanggilnya dan membuatnya berhenti.

"(Name).. kau harus lebih terbuka dengan yang lain."

"Hah?"

"Kenapa?"

"Apa maksudmu? aku ini selalu terbuka pada siapapun," ucap (Name) yang dimana atmosfernya kemudian perlahan berubah.

"..."

"..."

"Mungkin tidak semua orang menyadarinya. Meski kamu memperlihatkan sifat ceria, terkadang ada dimana seakan-akan kau memasang dinding pembatas antara dirimu dan yang lain.

"Awalnya aku pikir itu karena kau yang belum menyesuaikan diri tapi ternyata itu salah karena tembok itu sengaja kau bangun sendiri untuk membatasi dirimu itu."

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Where stories live. Discover now