31

887 142 6
                                    

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

Telinganya sudah mulai berdengung dan semakin kabur saja apa yang sedang dibahas oleh Xeno dan Stanley pada Brody tentang alat yang sedang mereka buat.

(Name) merasa telinganya lembab. Ah, pasti berdarah karena nyanyian dari Maya. Kali ini dirinya memberanikan diri jika di biarkan lebih lanjut bisa-bisa gendang telinganya pecah beneran.

'Sepertinya Maya tidak akan berhenti bernyanyi meskipun aku memintanya. Siapa aku berani memerintahkannya? Satu-satunya cara meminta bantuan Stanley atau tidak dengan Xeno. Tapi.. bagaimana bilangnya!!! Ah, bomat yang penting ni telinga jangan sampe pecah'.

Saat Xeno dan Brody sedang membahas sesuatu tanpa mengajak Stanley untuk ikut nimbrung karena lebih memilih nyebat sambil bersandar di dinding sedangkan Gen masih dalam masa penyiksaan.

Mau tak mau (Name) menghampiri Stanley meski entah respon seperti apa yang diberikan sang lawan.

Sang empu menyadari kalau ada yang mendekat kearahnya, mau tak mau dirinya melihat siapa yang mendatanginya.

'Gadis aneh yang pendiam ini kenapa mendatangiku?'. Batin Stanley dan sempat melihat kearah Maya yang sepertinya tidak karena terlalu sibuk dengan urusannya sehingga tidak menyadari kalau gadis disebelahnya berpindah posisi.

Alisnya terangkat seakan meminta penjelasan kenapa gadis di depannya menghampirinya.

"Ah, ee... Bisakah kamu beritahu dimana tempat kesehatan berada?"

Stanley tidak menjawab seolah menginginkan penjelasan lebih lengkap alasan pergi ke tempat kesehatan.

(Name) sudah menduga hal ini pasti tidak akan mudah ditambah ekspresi Stanley yang datar membuatnya ingin di tojok karena diam saja.

(Name) menghela nafas berat sebelum menunjuk pada kedua telinganya sendiri. "Telingaku berdarah karena sensitif terhadap suara yang keras tiba-tiba dan lama".

Pria di depannya terlihat berpikir takutnya ia sedang berbohong tapi saat ia menganalisis lebih lanjut dari ekspresi (Name) yang mulai pucat ditambah dirinya juga sekilas melihat cairan merah yang keluar dari telinga sang gadis.

"Maya tutup mulutmu itu". Ucap Stanley yang membuat sang pemilik nama menghentikan aktivitasnya begitu pula dengan Xeno dan Brody menghentikan diskusi mereka sementara.

"Kau percaya?"

"Kenapa kau menyuruhku berhenti? Jika kau tidak suka maka jangan di dengar!"

"Ada apa Stan?"

Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan pada dirinya Stanley malah pergi keatas terlebih dahulu dengan (Name) yang di tarik paksa untuk mengikutinya.

Orang-orang yang di ruangan sedikit terkejut. Bukan terkejut karena Stanley meninggalkan mereka tanpa sepatah kata itu mah sudah sering bagi mereka karena Stanley tipikal orang yang bicara seperlunya saja tapi terkejut karena ia menarik orang lain untuk ikut dengannya mana yang di tarik adalah musuh.

"Bagaimana Xeno?"

"Hmm? Tak masalah. Aku akan menanyakan hal ini nanti padanya".

Gen sepertinya paham apa yang terjadi alasan kenapa (Name) ditarik keluar. Ia terus bergumam dalam hatinya agar (Name) tidak mengadu ke Tsukasa bisa-bisa ia akan dibunuh olehnya.

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Where stories live. Discover now