24

1.1K 159 12
                                    

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.









»»-------------¤-------------««

"(Name) kau akan ikut tim yang mana ikut penyerangan atau tetap di mobil lab?".

"Aku di mobil saja malas kesana pengen rebahan".

"Tidak masalah lagipula kau akan menjadi beban saja nantinya".

"Sialan kau kepala bawang".

Setelah sang fajar muncul mereka mulai aksi mereka. Orang-orang yang ada di mobil hanya perlu menunggu sinyal untuk melancarkan drone dan aksi tarik tambang jika rencana akan sesuai dengan prediksi Senku.

"Ini aneh biasanya kau sangat ingin digaris depan kenapa kali ini kau tidak mau, (Name)?". Tanya Nikki.

"Hmm, aku merasa kalau rencana ini akan gagal karena itu aku lebih memilih disini menghemat tenaga".

"Apa maksudmu?".

"Ada kejanggalan disini. Kita hanya membuat satu rencana dan kita tidak menyiapkan rencana cadangan. Kau tahu kan, Mozu memakai anting yang sama seperti Kohaku yang dapat mendengar suara seperti telpon sepihak?".

"Iya, lalu apa yang membuatmu khawatir ada kejanggalan?". Kali ini Ryusui yang bertanya.

"Anting Kohaku masih ada di wilayah musuh dan kemarin aku mengambilnya kembali saat kalian sibuk dengan urusan masing-masing".

"(Name) kau terlalu nekat itu berbahaya bagaimana kalau kau sampai ketahuan!".

"Diam dulu Taiju lagipula aku tidak akan tertangkap karena hanya melihat dari jauh saja karena anting Kohaku yang kenakan sudah tidak ada".

"Mungkin terjatuh saat pembatuan terjadi". Ucap Nikki yang berusaha positif thinking.

"Jika itu terjatuh pasti tidak akan terlalu jauh dari pemiliknya, kan? Tapi ini tidak ada. Aku berpikir bagaimana kalau Ibara yang mengambilnya?".

"Jika Ibara yang mengambilnya itu akan sangat bahaya kemungkinan dia bisa mendengar apa yang kita rencanakan dan memutar keadaan".

"Benar! Dan juga Mozu memakai anting yang sama pasti si Ibara itu akan semakin curiga". Timpal (Name) tentang ucapan Ryusui.

"Ma, ma, pasti Senku akan memikirkan cara cepat jika nanti terjadi sesuatu". Ucap Kaseki yang menetralkan kembali suasana yang sedikit tegang.

Tak berapa lama kemudian drone diterbangkan setelah melihat sinyal yang diberikan oleh tim penyerang.

Tapi saat ditengah jalan drone terbang di udara Ryusui menghentikan mengutak-atik konsol drone.

"Whoa ada apa Ryusui? Kenapa tidak segera bergerak".

"Kenapa kau tiba-tiba menghentikan drone-nya?".

'Entah kenapa, aku rasa kita melakukan kesalahan yang fatal. Aku tahu intuisi pelautku selalu benar. Perasaan seperti seseorang telah berhasil mendahului kita. Apa sebenarnya perasaan tidak enak ini. Apa jangan-jangan apa yang dikatakan (Name) itu benar'.

(Name) yang melihat yang lain malah panik dan berkeringat dingin menghela nafas lelah padahal sudah ia peringatkan.

Mata coklatnya melihat kearah lautan melalui jendela mobil, mata-matanya sempat menyipit karena melihat ada yang berlayar. 'Kakek-kakek kurang ajar lu. Kalau di tabok dosa ga, ya?'.

"Taiju siap-siap nyalakan mobilnya yang lain akan segera kemari". Ucap (Name).

"Eh? Baiklah".

"Sepertinya perkataanmu benar kalau ada yang tidak akan sesuai rencana".

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن