58

663 107 15
                                    

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.









»»-------------¤-------------««

Setelah membutuhkan waktu yang lumayan lama akhirnya roket berhasil ke luar angkasa dan berada di titik koordinat yang telah ditentukan.

"(Name) kau dari mana saja?"

"Ya, maaf... kau pikir aku type yang langsung keluar saat di toilet? aku memerlukan meditasi dan bertapa dan melamun memikirkan hal yang tak penting baru keluar dari toilet," kata (Name) dan membuat yang lain sweatdrop.

"(Name)-chan wajahmu terlihat sedikit pucat," kata Gen membuat sang gadis langsung menoleh.

"Benarkah?" tanya (Name) padahal batinnya sedang panik. "Mungkin itu hanya penglihatan mu saja."

"Ta—"

Gen tidak jadi mengatakan karena sepertinya Xeno mengatakan kalau Senku sudah bangkit dari pembatuan dan akan menghubunginya.

"Ah, Senku. Ku anggap kau sudah bangun sekarang."

”Oh, kau peralatan kita tak gagal. Ini perbuatanmu, Xeno.”

"Cairan tidak mengalir dengan normal di gravitasi nol, jadi ku pertimbangkan mungkin akan ada kesalahan pada cairan kebangkitannya. Sebagai tindakan pencegahan, aku menjadwalkan sedikit lebih awal, Senku." jelas Xeno dan bahkan chelsea menyetujuinya.

”Harusnya bilang dulu... Baik, kita biarkan saja begitu.”

Sebenarnya ada maksud lain dari hal yang Xeno lakukan. Dirinya membiarkan Senku untuk mendapatkan momen dirinya sendiri untuk menatap sebebasnya.

Tak berapa lama Stanley juga terlepas dari pembatuan.

”Nggak kaget aku bangun lebih awal darimu? kau sudah tahu, kan, Stanley?

”Kau dan Xeno mengatur rencana kecil ini, ya? serem juga rasanya, pak tua seperti kalian memanjakan ku begitu,” kata Senku yang dapat didengar oleh orang-orang di bumi.

"Ptff-- pak tua.. bwahaha.. Xeno seorang pak tua," (Name) yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak humornya sepertinya rendah sekali.

Jika Xeno dan Stanley dibilang pak tua bagaimana dengan Ukyo yang umumnya ga jauh beda dengan mereka berdua.

Mana (Name) ketawanya brutal lagi sambil nepuk-nepuk orang disampingnya Chrome. Karena muak mendapatkan tepukan maut dia sampai turun ke tempat Xeno.

”Memanjakanmu? kepalamu jadi semakin lembut, ya, Senku? aku cuma prajurit yang mengikuti perintah.”

”Baik. kita biarkan begitu saja.”

"Di abad 20.. mereka membuat rencana kapal angkasa tanpa jendela. Tapi kabarnya pada pilot melakukan proses. Bisa melihat ruang angkasa dengan mata telanjang dianggap sebagai kesehatan mental yang penting bagi para kru."

Dan sepertinya Kohaku juga sudah dibangkitkan dan dia terdengar bersemangat.

Mendengar para astronot yang sedang makan ramen di angkasa membuat (Name) ikutan lapar.

"Are~? (Name)-chan kau ingin pergi lagi?"

"Ke dapur bentar."

"Tapi.. sebentar lagi peluncuran roket ke-dua.."

"Perut lebih utama.."

Itu memang tujuan awalnya tapi ada alasan lain yaitu mencari Ryusui. Dirinya tidak bertemu lagi dengan kapten satu itu setelah peluncuran roket.

"Ketemu... Yo, kapten.."

"Oh, (Name).."

"Wah, lihat dirimu. Kau mau kemana?"

IS THIS A DREAM? [DR. STONE]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora