61 | Obsesi Gila

7.9K 632 71
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

Cerita ini mengandung unsur kekerasan, LGBT, seksualitas, kata-kata kasar yang tidak layak untuk ditiru. Pembaca diharap bijak.

[pythagoras]

.

.

.

.

"Joan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Joan..."

Alta membuka matanya perlahan. Yang pertama kali tertangkap pengelihatannya adalah sebuah ruangan dengan dominasi warna cream. Dimana dia sekarang?

"Joan, kamu sudah bangun?"

Suara itu lagi. Suara ciri khas wanita yang terdengar sangat lembut menelusup ke telinga Alta. Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh kepalanya. Mengusap rambutnya dengan pelan. Alta lantas mendongak.

Di atasnya, sosok dengan wajah cantik tengah tersenyum kearahnya. Rambut hitam panjang membingkai wajah tersebut dengan sangat apik. Ia baru sadar kalau dirinya sedang berbaring dipangkuan wanita tersebut. Dan rasanya... sangat nyaman.

Bibir merah wanita itu kembali terbuka, mengucapkan kalimat tanya.

"Joan lelah, hm? Kenapa Joan diam saja?"

Alta mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang. Ia menatap lekat-lekat wajah di atasnya. Seperti ada rasa rindu yang tiba-tiba hadir.

"Kalau Joan lelah, Joan hanya perlu istirahat sebentar. Joan tidak sendiri, ada Mama yang selalu mendampingi Joan. Di sini..."

Wanita cantik itu menujuk dada Alta dengan jemari lentiknya. Bibir merah itu lantas mengembang senyum yang sangat menawan.

"Kamu masih harus hidup dan selesaikan 'takdir' kamu"

"Takdir?"

"Iya. Takdir kalian berdua. Temukan 'dia', dan selesaikan 'takdir' kalian di kehidupan ini"

Itu kalimat yang tak bisa Alta mengerti. Alta lebih memilih menutup mata dan melingkarkan tangannya pada perut wanita itu yang terbalut dress putih.

"Joan ingin ikut Mama"

Tangan lembut tadi sekarang membelai wajahnya. Si wanita menunduk, mengecup singkat kening Alta dengan penuh kasih sayang.

"Joan boleh ikut Mama setelah tugas Joan selesai"

...

Siang telah berganti malam. Tugas matahari telah digantikan oleh bulan dan bintang.

Di malam yang semakin larut, Wiku masih setia duduk di samping ranjang menjaga Alta. Beberapa jam yang lalu Alta telah dipindahkan ke ruang rawat biasa, meski keadaannya masih kritis.

[BL] 1; Another Pain | ✓Where stories live. Discover now