⚠️ WARNING ⚠️
Cerita ini mengandung unsur kekerasan, LGBT, seksualitas, kata-kata kasar yang tidak layak untuk ditiru. Pembaca diharap bijak.
[pythagoras]
.
.
.
.
Wiku, anak laki-laki dengan tinggi menjulang itu baru saja keluar dari bandara sambil menyeret dua koper besar di tangannya. Suasana berbeda yang ia rasakan sangat kontras dengan Jepang. Ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki lagi ke tanah kelahirannya sejak pindah ke Jepang dua tahun lalu.
Terik panas matahari siang itu begitu menyengat. Wiku membawa kopernya memasuki taxi yang ia pesan. Memasukkannya dalam bagasi, kemudian dirinya sendiri duduk di samping pengemudi. Setelah memberitau sang sopir alamat yang ingin dituju, Wiku menyandarkan tubuhnya dengan mata menatap keluar. Pikirannya melayang ke Alta, ia harus menemui anak itu secepatnya karena sejak kemarin tak bisa ia hubungi.
Dua puluh menit perjalanan Wiku habiskan sampai ke tempat tujuannya. Wiku telah sampai di rumah lamanya. Tempat yang tidak terlalu luas tapi terlihat nyaman untuk ditinggali. Setelah membayar taxi dan menurunkan koper, Wiku berjalan memasuki rumahnya.
Banyak daun bertebaran di halaman. Saat memasuki rumah juga Wiku langsung di sambut debu-debu halus. Sepertinya ia punya banyak pekerjaan setelah ini.
"Hahh! Capeknya~" keluh Wiku.
Ia merebahkan tubuhnya di kasur lamanya yang baru saja selesai dibersihkan. Tempat ini masih muat untuknya padahal tubuhnya sudah bertambah tinggi.
Wiku menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 1 siang. Ia tak bisa bersantai semudah ini. Banyak yang harus ia urus, salah satunya kepindahan sekolah. Wiku tak ingin menundanya lebih lama. Setidaknya hari ini juga harus beres.
...
Bangunan luas dengan dominasi warna merah tua inilah tempat tujuan Wiku selanjutnya. Banyak gedung besar, pepohonan, dan ada sebuah patung Dewi Themis di bagian depan gedung utama.
YOU ARE READING
[BL] 1; Another Pain | ✓
Random‼️WARNING‼️ SIAPKAN MENTAL SEBELUM MEMBACA! ⚠️ BxB Area 🚫 Homophobic dilarang baca! 🔞 18+ ______________________ Kehidupan Alta sudah buruk sejak awal. Keluarganya berantakan. Jika anak-anak lain mengidolakan Papa mereka seperti seorang pahlawan...