19|Numb

2.8K 307 36
                                    

🥀Happy Reading🥀

Aillard tersenyum melihat Beby yang baru saja tiba di kelas, Beby hanya membalasnnya dengan tatapan datar. Aillard sekarang mengerti, kenapa sikap Beby bisa seperti itu. Caparina sudah menceritakan semuanya kemarin.

Gila. Aillard tak habis pikir dengan mereka yang nyakitin Beby. Memang brengsek. Aillard ingin sekali mengirim mereka ke kuburan. Dia tidak akan membiarkan Beby mengalaminya lagi. Tidak akan pernah.

Aillard berdiri dari duduknya, menghampiri meja Beby. “Strawberry cheesecakes,” ujarnya sambil meletakkan paperbag di atas meja. “Biar hari lo semanis strawberry.”

“Tap−”

Ssssttt,” Aillard menutup bibir Beby dengan jarinya.

“Kalau lo tolak, nanti di makan setan. Gue gak suka itu!”

“Lo udah sering ngasih. Gue gak enak,” ujar Beby tak enak.

“Biar enak. Lo makan, abis itu lupain, kalau gue pernah ngasih.”

“Waktu yang gak lo suka. Jangan diingat terus. Itu akan membuat lo terus terikat, dan sulit melupakannya.”

Beby mengernyit mendengarnya. Seperti ada yang aneh dengan ucapan Aillard. “Oke, makasih.”

“Gitu dong.” Aillard mengusap rambut Beby pelan.

“EHHH, TANGAN DIJAGA YA BAPAK AILLARD YANG TERHORMAT!” tegur Nichols saat memasuki kelas, dan melihat tangan nakal Aillard

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“EHHH, TANGAN DIJAGA YA BAPAK AILLARD YANG TERHORMAT!” tegur Nichols saat memasuki kelas, dan melihat tangan nakal Aillard. Nichols langsung menyingkirkannya.

Beby menghela napas kasar. Kenapa Nichols cepat sekali masuk kelas? Menyebalkan. Dia ingin menghindari Nichols. Tidak ingin deg-degan seperti tadi di rumahnya lagi.

Aillard mendengus kesal. Tuh sahabatnya suka aja ngerecokinnya dengan Beby.

“Terus urusannya sama lo apa?” tanya Aillard.

“Belum halal. Gak boleh pegang-pegang!”

“Beby, besok mau gue halalin?” tanya Aillard.

“HA?” Nichols menganga tak percaya. Sedangkan Beby hanya menatapnya biasa saja. Menganggap omongan Aillard hanya candaan.

“APAAN SIH LO? GAK JELAS BANGET SIH!” kesal Nichols. Pertanyaan Aillard sangat tidak jelas.

“Ya biar halal, terus gue bisa bebas sentuh Beby,” ujar Aillard.

“NGACO LO. GAK JELAS. PERGI KE BANGKU LO SANA!” usir Nichols.

NumbWhere stories live. Discover now