15|Numb

3.3K 318 52
                                    

🥀Happy Reading🥀

Pagi-pagi sekali Nichols sudah berada di depan rumah Beby untuk menjemput wanita incerannya itu. Setelah lama menunggu wanita itu keluar, akhirnya pintu rumah Beby terbuka, membuat Nichols tersenyum lebar.

Cklek

“Pagi Beby,” sapa Nichols pada Beby yang baru saja keluar lengkap dengan seragam sekolah.

“Astagfirullah,” ujar Beby terkejut, tiba-tiba melihat Nichols berada di depan rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Astagfirullah,” ujar Beby terkejut, tiba-tiba melihat Nichols berada di depan rumahnya. Dadanya bergemuruh hebat akibat terkejut.

“Kok lo ngucap, emangnya gue setan,” ucap Nichols.

Beby mengangguk, dan memutar bola mata malas.

“Ganteng-ganteng gini dibilang setan,” sewot Nichols.

Kepedean, batin Beby.

Beby melangkah mendekati Nichols, menatapnya dengan pandangan bertanya. Beby bingung kenapa Nichols berada di rumahnya.

Nichols menyodorkan helm pada Beby. “Gue anter lo ke sekolah,” ucap Nichols.

Beby menggeleng, dia mengangkat dagunya mengarahkannya ke arah garasi, di depan garasi, supirnya sudah menunggu.

“Oh oke, gak akan gue balikin semua kunci mobil lo,” ujar Nichols sambil memamerkan beberapa kunci mobil yang dia ambil tadi, dari supir Beby untuk mengantisipasi jika Beby menolak. Untung supirnya mau kerja sama.

Beby melotot tak percaya, bukan hanya satu kunci mobil, tapi semua kunci mobil yang ada di garasi, mana kunci cadangan ada dengan Nichols pula. Dasar sinting. Beby berusaha merebut kunci mobil itu, tapi kalah cepat dari Nichols.

Nichols langsung memasukkan kunci mobil Beby ke dalam bajunya, mana berani Beby mengambilnya.

“Balikin,” pinta Beby.

“Ambil aja sendiri,” ujar Nichols, merentangkan kedua tangannya.

Beby meringis, masa dia harus meraba-raba Nichols. Murahan sekali dia, meraba-raba cowok.

“Nichols balikin cepet!” pinta Beby tegas.

“Bareng gue, baru gue balikin, kalau gak ya udah, gak gue balikin, lumayan buat koleksi gue walau mobilnya gak ada,” pungkas Nichols menghidupkan motornya, bersiap untuk pergi.

Beby menghela napas kasar, menahan tangan Nichols. “Oke,” ujar Beby pasrah. Kalau tidak semua kunci mobil ada pada Nichols, dan takut Mamanya mengamuk, mana mau dia, malas sekali harus pergi bersama Nichols. Nichols sialan. Hobinya ngancem.

Beby mengambil helm milik Nichols kasar. Dan memakainya, namun lagi-lagi Beby kesulitan mengaitkan helm-nya. Ini helm, kenapa gak mau kerja sama sih?

Nichols langsung membantunya. Beby kemudian naik ke atas motornya, tidak berpelukan pada Nichols, dia berpegangan pada jok motor.

“Nah, gitukan enak, gue gak perlu ribet nyimpen kunci mobil lo, kunci mobil gue udah banyak,” ujar Nichols, lalu mengambil kunci mobil di dalam bajunya, dan melemparnya ke arah garasi.

NumbWhere stories live. Discover now