09|Numb

4.2K 433 59
                                    

🥀Happy Reading🥀

Acara sweet seventeen Nichols kembali berlanjut sesuai rencana. Kejadian Guin tadi sudah diurus, wanita itu sudah kembali cantik lagi, wajahnya yang terkena bogeman Aillard tadi sudah diobati juga. Nichols, dan para sahabatnya sedang berkumpul di meja yang sama, kecuali Aillard, dia bersama Beby. Sebenarnya Nichols malas dengan cewek itu, ingin sekali dia mengusirnya, tapi dia tidak ingin Aillard ikut pergi juga bersama Beby, walau Aillard yang menyebabkan kekacauan, Aillard tetap sahabatnya, Nichols ingin dia tetap di sini.

Aishhhh!” ringis Ellgar sambil duduk di sebelah Ray.

“Gara-gara kejadian Guin tadi, Estel ngambek sama gue, dia tahu rencana itu seharusnya untuk Beby,” ujar Ellgar, mengacak-acak rambutnya. “Gara-gara kalian!”

“Kasian lo,” ujar Delmar.

“Estel kayaknya sebentar lagi OTW jadi jomblo nih. Sabi nih, jadi pengganti lo,” ujar Ray sambil tersenyum licik. Dia dulu pernah mengincar Estel, namun Estel sukanya sama Ellgar. Jadinya, dia mengikhlaskan walau belum pernah memiliki.

Ellgar menatapnya garang. “Sebelum itu gue kirim lo dulu ke pemakaman!” ancamnya. Ray langsung diam seketika.

“Seharusnya gue kagak ikut tadi, my baby gak ngambek,” ujar Ellgar sedih, menatap Estel yang duduk bersebrangan di depannya bersama sahabatnya. Wanita itu langsung menatap Ellgar tajam ketika pandangan mereka bertemu.

“Sabar, namanya juga cewek,” ujar Delmar lagi waras, biasanya malah membuatnya tambah kesal. “Kalau ngambeknya gak selesai-selesai, itu artinya lo gak cocok sama Estel, biarin gue jadi pengganti lo,” ujar Delmar sambil menyengir.

“GUE KIRIM LO BENERAN KE KUBURAN, MAR!” ancam Ellgar.

“Kayaknya Aillard suka sama Beby deh, makanya dia nolongin Beby melulu,” ujar Ray menyampaikan pemikirannya sambil mengusap-ngusap dagunya berpikir.

Nichols menggeleng. “Gak mungkinlah Ai suka sama ratu kutub. Lo tahu kan Ai gimana? Rela menjomblo walau banyak yang ngincer, demi cewek yang pernah dia temuin sekali itu,” ujar Nichols yakin.

Delmar menggeleng tak setuju. “Siapa tahu Ai udah move on dari tuh cewek, apalagi Beby cantik,” ujarnya.

“Gak, Ai itu tipenya yang susah move on. Gak inget lo waktu kelas Sembilan? Ai gak bisa move on dari ceweknya yang play girl kayak lo Mar, walau udah disakitin, dia tetap cinta,” ujar Ellgar.

Delmar berdecak. “Ai tolol banget ya kalau suka sama orang. Sekalinya udah bisa move on dari tuh cewek, malah ketemu sama cewek yang identitasnya aja dia gak tahu, malah gamon melulu,” ujar Delmar yang disetujuin mereka bertiga.

Di sisi lain, Aillard mengusap-usap telinganya yang mendadak terasa panas padahal suhu diruangan ini dingin.

“Telinga lo merah Lard,” ujar Caparina.

“Tau nih panas,” ujar Aillard bingung.

“Ada yang ngomongin kali,” ujar Estel.

Guin berdecak saat melihat Beby yang berada jauh darinya. Guin meletakkan botol minumannya kesal. “Dasar cewek sialan!” desis Guin. Guin langsung menuju tempat Nichols dan sahabat-sahabatnya berada, dan duduk di pangkuan Nichols.

Nichols tersenyum saat wanita itu muncul dan memeluk pinggang Guin, meletakkan kepalanya diceruk leher wanita itu, aroma alcohol tercium jelas oleh indra penciumannya. Nichols menghela napas kasar, dan mendongak.

“Kamu bandel, aku udah bilang jangan minum!” ujar Nichols kesal pada Guin. Guin tidak menuruti permintaannya.

Guin cemberut. “Aku haus, baby,” ujar Guin sambil mengusap wajah Nichols, kemudian tersenyum lebar.

NumbOnde histórias criam vida. Descubra agora