XXIV. Obsessive

15.4K 2.9K 569
                                    

“ADUH!”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“ADUH!”

Afsheen memegang kepalanya yang kepentok jendela saat dirinya tertidur secara tidak sadar. Dia memegang kepalanya, menggerutu pelan sebelum sadar bahwa sepasang mata menatapnya penasaran.

“Ah, apakah aku mengganggumu?” tanya Estella sambil tersenyum canggung begitu tatapan Afsheen terarah padanya.

Sontak mata Afsheen terbuka lebar. Dia bergegas menegakkan punggung, sebelum menggeleng berulang kali. “Tidak, tidak.”

Estella menutup mulutnya lalu mengekeh pelan. “Aku boleh bertanya?”

“Mm!” Afsheen mengangguk. Dia bisa melihat rambut pirang yang panjang nan berkilau milik Estella. Wajahnya terpoles make up tipis, dengan bibir berwarna pink. Bulu matanya panjang dan lentik, dengan tatapan polos nan penasaran di matanya, Afsheen merasa terpesona. Benar saja, kecantikan Estella tidak akan membosankan.

“Kau asisten Yang Mulia, kan?” tanya Estella sembari mengerjap pelan. “Karena setiap hari kau selalu bersama Yang Mulia, pasti kau mengenalnya dengan baik. Seperti apa beliau?”

Dia brengsek, semena-mena, pelit, sok, dan yang lebih penting, wajahnya sangat tampan sampai aku ingin menginjaknya! Pekik Afsheen dalam hati penuh dendam. Namun berbeda dari isi hatinya, Afsheen tersenyum lebar dan menjawab, “Dia kaisar yang bijaksana.”

Cuih. Tambah Afsheen dalam hati, mengejek.

“Ah,” gumam Estella lalu menunduk. “Sepertinya Kaisar baik. Sejak bertemu dengannya di kamp, aku selalu merasa dia menghargai warganya.”

“Ahahaha... ya, begitulah.” Afsheen melengos menatap jendela yang menampilkan lembah. Sudah seharian dalam perjalanan, namun dia belum bisa tahu kapan mereka akan tiba. Tidak ada banyak perbincangan antara dirinya dan Estella, namun terkadang gadis cantik itu akan mengajaknya berbicara ringan seputar Keigher.

“Bahkan, setelah belasan tahun bertahta, Kaisar masih mengosongkan istana selir. Tidak seperti kaisar lainnya yang buru-buru mengoleksi selir. Bukankah kaisar kita luar biasa?” Estella menatap Afsheen yang memandang keluar, senyumnya terlukis lebar di bibirnya.

“Mungkin... kaisar ada kelainan?” duga Afsheen sambil menatap Estella ragu.

Tawa Estella terdengar. “Aku penasaran dengan isi pikiranmu. Terlalu beragam, sampai membuatku agak tidak terduga.”

“Begitukah?” Jika di dunianya, orang-orang akan menyebutnya sangat random dan sedikit gila. Pikir Afsheen sambil mendesah.

“Nona, kita sudah sampai.”

Afsheen dan Estella saling bertatapan mendengar suara di luar pintu.

“Itu pelayanku,” ujar Estella sembari mengangguk pelan.

“Kita sudah sampai?” gumam Afsheen heran sembari turun duluan. Melihat Estella turun dibantu pelayannya, dia bergeming sesaat.

“Nona Sheena.” Seorang prajurit menunduk kepadanya. “Setelah ini kita akan menaiki kapal. Kaisar ingin anda berada satu ruangan dengan beliau.”

King of the CrueltyWhere stories live. Discover now