IV. This is real

17.2K 3.4K 193
                                    

Hai! Dalam minggu ini aku update dua kali sebagai pengganti minggu lalu yang gak update, jadi lunas ya! Ngomong-ngomong makasih buat vote dan commentnya. I love u❤

Aura Keigher terlalu mendominasi dan kuat, membuat Afsheen tidak bisa berpikir jernih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aura Keigher terlalu mendominasi dan kuat, membuat Afsheen tidak bisa berpikir jernih. Terlebih keberadaan pria itu di belakangnya, dengan kedua tangan menjulur melewatinya, melingkupi tubuhnya sehingga dia tidak mempunyai celah untuk kabur. Keigher mengendalikan kuda dengan mantap, menghindari bebatuan dan pohon dengan sempurna.

Mata Afsheen terpejam sesaat. Angin menyapu wajahnya, rambut panjangnya berkibar, sensasi dingin menyentuh wajahnya, membuat gadis itu tanpa sadar menggigil.

Ketika pria itu menundukkan kepala, Afsheen dapat dengan jelas merasakan napas hangatnya didekat telinganya. “Tunjukkan arah.”

Afsheen mengepalkan kedua tangannya, diam-diam berusaha menjauhkan kepalanya dari wajah Keigher sembari menjerit penuh frustrasi dalam hati, TERLALU DEKAT!

Belok kanan, dua puluh meter belok kanan lagi. Di sekitar situ terdapat batu besar, setelah melewati batu tersebut lurus terus hingga menemukan kamp mereka.kata Afsheen dan berusaha maju sedikit ke depan untuk menjaga jarak dari pria itu.

Keigher menaikkan alisnya samar, lalu bersikap seolah tidak melihat usaha Afsheen dalam menjauhkan diri darinya.  Kemudian dia menggerakkan tali pengekang, sehingga kuda putih tersebut berlari lebih cepat.

Gerakan itu begitu tiba-tiba, membuat Afsheen yang tidak siap terdorong ke belakang dan menabrak dada Keigher. Bukannya merasakan hangatnya dada seorang pria, punggungnya malah terasa sakit akibat jirah yang melindungi dada Keigher. Dalam hati Afsheen terus mencela pria itu dan membatin jikalau dia sudah bangun dia tidak segan menulis ulasan buruk mengenai raja ini!

Karena kecepatan kuda, sepuluh menit cukup untuk mereka sampai di kamp Black Tiger yang hening. Beberapa saat kemudian rombongan kuda yang mengikuti mereka juga sampai. Keigher turun dari kuda, mengedarkan pandangan dengan wajah datar lalu melirik Afsheen yang melihat tanah, bingung bagaimana cara untuk turun.

Ada kilat aneh yang melintas dalam mata merah Keigher. Dia mengulurkan tangan dan tanpa sepengetahuan Afsheen menarik tangan gadis itu hingga merosot turun dan menubrukkan tubuhnya pada Keigher.

“Ah!” Jantung Afsheen ingin copot dari tempatnya. Dengan wajah shock, dia melihat Keigher yang telah menurunkannya hingga kakinya berpijak pada tanah. Ketika pria itu melepaskan tangan dari tubuhnya, kaki Afsheen terasa seperti jeli dan dia jatuh dengan lemas.

Keigher berbalik menatap prajuritnya, tidak menempatkan perhatian pada Afsheen yang terduduk di atas tanah. Dengan acuh tak acuh dia berkata, “Basmi mereka semua.” Lalu berjalan memimpin.

Jendral Loth dan para prajurit melirik Afsheen yang tergeletak di atas tanah sekilas kemudian segera menyusul sang kaisar. Ada sedikit belas kasihan dalam hati mereka untuk gadis itu.

King of the CrueltyWhere stories live. Discover now