XIII. Rescue

15.3K 3.2K 257
                                    

Aku lupa update kemaren. Hahahaha...

Jangan lupa vote dan commentnya yo!

Ruangan yang terlihat seperti gudang penyimpanan itu nampak harmonis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruangan yang terlihat seperti gudang penyimpanan itu nampak harmonis. Lawan yang bermain dengan Afsheen menggaruk pelipisnya bingung dan memikirkan cara untuk mengalahkan Afsheen. Sedangkan Estella yang berdiri di samping gadis itu menatapnya kagum.

“Dari mana kau mempelajari permainan ini? Kami baru mendapatkannya dari benua lain!”

“Belajar secara otodidak. Tidak ada yang spesial.”

Afsheen bersedekap sambil menyandarkan punggung di kursi dan menatap prajurit di depannya sembari menyunggingkan senyuman bangga.

Tentu saja mereka sulit melawannya, dia adalah juara 1 lomba catur nasional di dunianya dan bahkan masuk dalam sepuluh besar terbaik secara internasional.

Namun dia adalah sosok yang sangat low-profile. Setelah mengikuti pertandingan internasional, dia malah bersembunyi di apartemen dan menghabiskan waktu untuk menggambar komik.

Asyik-asyiknya bermain, seorang prajurit tiba-tiba datang yang mengagetkan keempat orang di sana.

“Apa yang kalian lakukan?”

Kedua prajurit itu seketika menghela napas lega melihat bahwa itu adalah temannya. Jika yang datang atasannya, mereka bisa langsung dibunuh karena bermain dengan para sanderaan.

“Bermain. Kenapa kau datang ke sini?”

Prajurit itu mengernyit kemudian berkata, “Jendral menyuruhku membawa Estella itu.”

“Nah, di antara kalian berdua siapa Estella putri Duke Sheppard?”

Afsheen menunjuk Estella. “Dia.”

Prajurit di depan Afsheen itu segera mengkode temannya. “Bawa dia. Sedangkan Estella yang satu ini akan tetap di sini menemani kami.”

Mata Estella menatap Asfheen kaget. Hingga dia dipaksa pergi, Afsheen hanya menyengir sembari melambaikan tangan. Akhirnya takdir yang asli kembali ke jalan yang benar.

“Hei, kau memiliki hubungan apa dengan keluarga kerajaan?” tanya prajurit hadapan Asfheen penasaran.

Afsheen tahu kedua prajurit ini tidak jahat dan tidak berbahaya, jadi dia rileks tatkala sendirian menghadapi mereka. Di banding berurusan dengan Keigher, Afsheen lebih memilih berurusan dengan mereka.

“Aku? Sebenarnya aku adalah sanderaan Kaisar yang sebentar lagi dieksekusi mati.” Afsheen menghembuskan napas gusar dengan wajah murung.

Kedua prajurit itu tersentak kaget, tidak menyangka bahwa gadis yang mereka tangkap adalah korban.

“Gadis kecil sepertimu ingin dieksekusi? Kenapa?”

“Aku tidak tahu.” Afsheen menggeleng dengan menyedihkan, membuat kedua prajurit itu memiliki belas kasihan. “Dulu aku tinggal di hutan pinggir kerajaan, namun diculik oleh para bandit. Kaisar dan bawahannya menangkapku lalu menuding bahwa aku adalah mata-mata dari kerajaan lain.”

King of the CrueltyWhere stories live. Discover now