Doyoung menatap Taeil dengan matanya yang mulai berair, apa istri yang di ingat oleh Taeil adalah mendiang istrinya? Shilin?

"Dimana Moon Doyoung istriku," ucap Taeil sambil tersenyum.

Mendengar ucapan yang di keluarkan Taeil reflek membuat Doyoung menatap Taeil dengan tatapan percaya dan tidak percayanya.

"H-hyung," lirih Doyoung dengan suaranya yang mulai bergetar.

Taeil tersenyum "Jangan menangis,"

Doyoung mengigit bibirnya "K-kau mengingat ku?"

Taeil terkekeh lemah menatap wajah Doyoung yang menurutnya terlihat menggemaskan "Tentu saja, suami mana yang melupakan istrinya?"

Benar benar membuatnya terkejut sekaligus terharu, Doyoung tak kuasa menahan tangisnya, pada akhirnya matanya kembali menitikan air mata. Bukan air mata kesedihan, tapi air mata kebahagiaan, ia senang bahwa Taeil benar benar tidak amnesia.

"Hiks, kau benar benar jahat." ucap Doyoung sambil menyeka air matanya.

Taeil kembali terkekeh "Tenang saja, kepala ku sangat kuat, benturan itu tidak akan bisa menghilangkan ingatan ku begitu saja."

"Papah, aku merindukan mu." ucap Yangyang.

Taeil menatap Yangyang lalu mengangguk "Aku juga, apa kau baik baik saja?"

Yangyang langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat "Aku tidak akan meninggalkan Papah lagi," ucapnya sambil memeluk tangan Taeil.

Taeil dengan Doyoung tersenyum, lalu mata mereka menatap Winter yang masih setia terlelap.

"Jangan khawatir, 1 jam yang lalu Winter baru saja di beri obat oleh Dokter, ahh bisa bantu aku?" ucap Taeil sambil memegang kepalanya.

Doyoung langsung memegang tangan Taeil lalu membantunya duduk dan menyimpan bantal di belakang punggung Taeil, agar bisa menyandar dengan nyaman.

Taeil menatap Doyoung "Apa kau baik baik saja? Mata mu sembab, apa kau selalu menangis?"

Doyoung diam menatap Taeil "Aku takut hyung,"

"Aku sangat mengkhawatirkanmu dengan Winter, ini salahku, seharusnya ak—"

"Shh, aku tidak mau mendengar mu menyalahkan diri sendiri, apa aku menyalahkan mu atas ini? Tidak, kau istri ku dan aku mencintaimu, tidak mungkin aku harus menyalahkan karena kecelakaan ini." ucap Taeil.

"Tapi, aku pikir apa yang di katakan Dokter itu benar, kau...amnesia." ucap Doyoung sambil menunduk.

Taeil terkekeh "Kemari duduk disini," ucapnya sambil menepuk pinggiran ranjang.

Doyoung pun mendekat dan duduk dipinggiran ranjang, lalu menatap Taeil yang menatapnya sambil tersenyum.

Cup!

Taeil langsung mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir Doyoung, dan reflek Doyoung membalas ciumannya, meraup bibirnya dengan lembut, menyalurkan rasa rindu mereka.

Dan mereka juga melupakan ada seorang anak kecil yang polos menatap kedua orangtuanya yang bercumbu manis di hadapannya.

Taeil pun melepaskan ciumannya lalu menangkup wajah Doyoung "Jangan khawatir lagi, aku benar benar baik, aku tidak suka melihat mata indah mu harus hitam seperti ini."

"Aku tidak ingin kau yang sakit sekarang." ucap Taeil.

Doyoung menatap Taeil, mengenggam tangannya dan mencium telapak tangannya "Maafkan aku hyung, aku benar benar takut kemarin."

"Tidak apa, aku sudah baik baik saja. Jangan takut lagi." ucap Taeil sambil menarik kepala Doyoung pada pundaknya.








"Yangyang, ayo makan dulu." ucap Doyoung pada Yangyang yang tengah mengajak Winter mengobrol.

Setelah selang 2 jam, akhirnya Winter tersadar, walaupun awalnya ia menangis karena merasa sakit di kepala dan tangannya juga. Tapi Yangyang semaksimal mungkin terus mengajak Winter mengobrol agar ia bisa melupakan rasa sakitnya.

"Winter, lihat stroberi." ucap Yangyang sambil mengambil sroberi dari keranjang buah yang Nyonya Tiffany berikan.

Winter menatap Yangyang sambil tersenyum.

"Mau?" tanya Yangyang pada Winter yang langsung mengangguk dengan cepat.

Yangyang tersenyum lalu ia pun melepaskan daun kecil yang ada di atas buah stroberi itu lalu menyuapkannya pada Winter.

"Manis!" ucap Winter memekik senang sampai matanya menyipit.

Doyoung tersenyum lega, sangat bersyukur Taeil dengan Winter baik baik saja, tapi tiba tiba ia malah mengingat dua polisi itu yang memberitahukan padanya bahwa Sua sudah di tangkap, ia jadi penasaran bagaimana keadaan Sua sekarang?

















To be continued...

[END] I Want Perfect Family | ILYOUNGWhere stories live. Discover now