Chapter 31

170 46 8
                                    

Aku bakal up dobel yah jangan lupa kasih Vote+ komen nya🐣

Happy Reading🍭
.
.
.
.

🍭🍭🍭

Sementara itu, Satria masuk kerja dan melihat kearah Nadin dengan tatapan aneh dan takut kalau Nadin memarahinya. Namun, Nadin bersikap biasa saja dan bahkan cuek sama Satria, Satria melihatnya menjadi aneh dan bertanya-tanya dalam pikiran dan hatinya.

Dia marah, apa soal kejadian kemarin malam ya?. Gumam Satria di dalam hatinya.

Lalu Satria memanggil Nadin menyuruh mengambilkan berkasnya, dan Nadin segera mengambilkannya dan memberikan kepada Satria dengan wajah cuek.

"Ini Pak" ucap Nadin dan berbalik ke mejanya.

"Makasih" jawab Satria yang terus saja melihat kerah Nadin.

Saat jam kantor istirahat Satria mengajak Nadin makan bareng di Cafe. Nadin menolaknya, lalu Satria paksa, mau tidak mau ia menyetujuinya.

"Tumben, pak, makan bareng di Cafe?" jawab Nadin.

"Kamu, enggak papa?" tanya Satria.

"Saya? Saya enggak papa kok pak?"

"Soal kemarin malam, saya minta maaf, saya benar tidak tahu"

"Iyah, enggak papa" jawabnya dengan cuek.

"Sebagai permintaan maaf saya, kamu boleh pesan makanan sesuka kamu" kata Satria sambil memberikan menu makanan.

"Mau menyogok saya?" ucap Nadin.

"Anggap aja sebagai permintaan maaf" jawab Satria.

"Enggak usah, makasih" Nadin memberikan menu makanan lagi kepada Satria, Satria memberikan menu nya lagi kepada Nadin dan sebaliknya sampai pelayan nya kesal melihat tingkah mereka.

"Maaf, pak, Bu, jadi pesan?" ucap sorang pelayan yang bermuka bete.

"Pesan ayam katsu 2 sama jus stroberi 1 dan kopi nya 1" ucap Satria, pelayan itu segera mencatat nya dan pergi gitu aja. Beberapa menit kemudian makanan nya datang, Nadin dan Satria langsung menatap makanan nya, Satria melihat ada saus di bibi Nadin, ia langsung mendekati muka nya ke muka Nadin, Nadin terkejut dan memejamkan matanya.

"Ada saus" ucap Satria yang menunjukkan saat sausnya ada di jari Satria, Nadin langsung membuka matanya lagi dan bersikap salah tingkah. "Kamu kenapa?" ucap Satria.

"Ha? Enggak papa" ucap Nadin yang melahap makanan nya secara cepat.

"Makan nya pelan-pelan aja" jawab Satria.

"Ha?, oh iya maaf" kata Nadin yang melihat kearah Satria dan memperlambat makanan nya.

Nadin lu kenapa sih?, kenapa salah tingkah gitu!, lagian dia juga enggak bakal cium kamu lagi!. Nadin bergumam di dalam hatinya sambil menunjukkan ekspresi bete.

Saat mereka berdua sedang makan tiba-tiba ada telepon berbunyi dari Laura.

"Iyah, halo"

"Ka, aku Laura teman nya Nadin"

"Iyah, kenapa?" ucap Satria sambil menyantap makanan nya.

"Zahra, kak" ucap Laura sambil nangis.

"Zahra kenapa?" tanya nya lagi yang memasang wajah serius.

"Zahra ilang Ka, hiks..hiks..hiks.." ucap Laura sambil menangis.

"Uhuk..uhuk..uhuk" Satria tersedak mendengarnya.

"Pak, enggak papa?" tanya Nadin.

"Zahra kenapa bisa ilang?!!" teriak Satria sampai semua orang di Cafe tertuju matanya kearah mereka.

"Dari pagi sampai sekarang, kita enggak tahu keberadaan Zahra kak" ucap Laura.

"Yaudah, saya segera kesono!" ucap Satria.

"Zahra kenapa?" tanya Nadin.

"Udah, enggak usah banyak tanya, ikut saya sekarang!" Satria langsung membayarkan semua makanan itu dan melaju ke tempat camping Zahra.

🍭🍭🍭

Next🐣

Jangan lupa VOTE + KOMEN YAHHH😤😤

KenZahra [TAMAT]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang