Chapter 21

170 79 15
                                    

Happy Reading🍭
.
.
.
.

Ko gua baru sadar ya, kalo David sekeren itu. Laura bergumam di dalam hati dan menatap David tanpa kedip.

***

Pak guru melihat semuanya dan langsung memarahi Zahra dan Laura.

"Zahra! Laura!, fokus belajar jangan bengong!" gertak pak guru dan Zahra, Laura langsung tersadar.

"I-iya pak, maaf" ucapku.

"Paling lagi liatin si Ken kali dia, makanya sampe begitu" ucap Silfia yang sinis. Dan Ken langsung menatap Zahra.

"Enggak" ucapku yang berbohong dan melihat Ken yang sedang menatapku. Zahra merasa kesal lalu memalingkan wajah nya dari depan Ken. Ken lanjut menulis tugasnya.

Sementara itu Shintia terus saja mendekati Dio dan Dio langsung pindah duduknya di sebelah Aldo.

"Ih sok tolak gua segala! "ucap Shintia yang kesal.

"Udah Shin, sini duduk bareng gua" kata Ucup yang berpenampilan cupu.

"Iyuuu"Shintia langsung membuangkan mukanya dan duduk di tempat nya lagi.

Seperti biasa Nadin harus bertugas kerja di tempat Satria, Satria memerintahkan Nadin mengurus jam meeting-nya sembari Satria meeting dengan klien nya, Nadin menunggu di luar, lalu Reni menghampiri Nadin dengan wajah kesal nya.

"Sini lu!" Reni menarik tangan Nadin dengan sangat kencang sampai ia tidak biasa melepaskan genggaman tangan nya.

"Kenapa mbak?" tanya Nadin yang bingung.

"Kenapa, kenapa!, gegara lu! Gua putus sama Satria!" ucap Reni dengan nada kesalnya.

"Ko gegara saya? Saya enggak tau apa-apa loh" ucap Nadin yang masih kebingungan.

"Satria lebih memilih lu!, dari pada gua, mengerti!!" Reni mulai bernada tinggi sampai Satria yang sudah selesai meeting mendengar dan langsung pergi menghampirinya.

"Itu kan bukan salah saya mbak" ucap Nadin yang membela diri.

"Masih ngebela diri ya lu?!" Reni hendak ingin menampar wajah Nadin. Namun, dengan sigap nya Satria memegang tangan Reni yang ingin menampar pipi Nadin. "Satria" Reni terkejut melihat Satria.

"Enggak sangka, ternyata lu sejahat ini?" ucap Satria dan langsung menghempaskan tangan Reni.

"Bukan gitu sat" ucap Reni. Namun, sudah di penggal dengan Satria.

"Bukan gitu gimana? Untung ada gua, coba kalo enggak ada gua mungkin lu sudah menampar Nadin!" Satria membentak Reni.

"Kenapa sih kamu lebih membela cewek kaya gini!" ucap Reni yang berteriak ke Satria.

"Bukan urusan lu! sekarang juga kamu saya pecat!" ucap Satria kepada Rani dan Rani langsung pergi meninggalkan Satria. "Lu enggak papa?" tanya Satria ke Nadin.

"Enggak papa, dan tolong jangan bawa-bawa saya masuk ke dalam permasalahan bapak sama pacar bapak!" ucap Nadin yang kesal dengan satria dan langsung pergi dari hadapan Satria, Satria mengejar Nadin.

"Saya minta maaf kejadian tadi!" ucap Satria dan Nadin langsung terhenti, tiba-tiba ada pemuda mengendarai motornya dengan kecepatan yang tinggi sampai ingin menabrak Nadin. Namun, Satria langsung menarik tangan Nadin dan membuat Nadin terjatuh menimpa badan Satria, mereka saling tatapan mata beberapa menit.

"Dasar modus!" kata Nadin yang langsung bangun dari badan Satria dan pergi gitu aja.

"Belum selesai jam kerja nya juga!" Satria merasa kesal dan jengkel.

🍭🍭🍭

Jangan lupa Vote+Komen nya❤

See you🦋

KenZahra [TAMAT]✔️Where stories live. Discover now