Chapter 28

165 52 13
                                    

Happy Reading🍭
.
.
.
.

Ken sudah selesai dengan hukumannya dan merasa sangat capek sekali, ia duduk di taman sekolah, dan Zahra datang menemuinya sambil memberikan minuman ke Ken.

"Nih, minum" kataku sambil menyodorkan minuman ke Ken.

"Thank" Ken langsung mengambilnya.

"Cape banget ya pasti?" tanyaku kepada Ken.

"Menurutmu?" ucap Ken yang sambil menaikkan sebelah alis matanya.

"Tapi baju lu basah Ken" ucapku sambil memegang bajunya.

"Gue enggak papa kok" Ken tersenyum ke arah Zahra. Dio melihatnya dari kejauhan dan merasa kesal dengan Ken, tiba-tiba Shintia datang menemui Dio.

"Kenapa cemburu? Udah sih cewek kaya gitu doang!" ucap Shintia, Dio langsung meninggalkan Shintia. "Ih.. sebel.. sebel..." Shintia menghentakan kakinya karena kesal dengan Dio.

"Ra, masih sakit?" tanya Ken yang memegang pipi Zahra. Zahra hanya menggelengkan kepalanya. "Tunggu sebentar" Ken berlari ke ruangan uks dan mengambil obat P3k.

"Ken, mau ngapain?" tanyaku yang polos.

"Ini, gua bawa obat, sini gua obati" Ken langsung mengoleskan salep ke pipi Zahra. "Ken, makasih" kataku yang dengan suara lembut, Ken hanya membalaskan dengan senyumannya.

Beberapa jam kemudian bell pulang berbunyi karena tidak ada pembelajaran. Ken langsung pergi ke toko mas untung membeli sebuah hadiah kalung buat Zahra.

"Ada yang bisa saya bantu" tanya penjual mas tersebut.

"Saya mau cari kalung yang bagus buat cewek pokoknya spesial banget" ucap Ken.

"Ini, Dek ,"ucap mbak nya sambil menunjukkan kalung emas dengan liontin berbentuk beruang.

"Lucu juga sih, oke mbak saya pesan yang ini" ucap Ken dan ia langsung pulang kerumanya dan tidak sabar ingin menembak Zahra sambil memakaikan kalungnya.

***

"Hoam" Satria yang kekenyangan.

"Kan, bapak juga kenyang" ucap Nadin.

"Anterin saya pulang ya, saya enggak kuat berdiri. Nadin mengantarkan Satria pulang ke rumahnya dengan merangkul tangan Satria.

Di rumah Zahra.

Tring..Tring..Tring..

Clek

"Kakak?, kakak kenapa?" tanyaku kepadanya.

"Dia kekenyangan habis makan banyak tadi" ucap Nadin.

"Kamu siapa?" tanyaku yang heran.

"Saya asisten nya" Nadin bersalaman dengan nya.

"Tolong bawain kakak saya masuk ke dalam kamar ya," ucapku dan Nadin langsung membawakan Satria ke dalam kamar, saat Nadin hendak ingin keluar tangan Satria langsung memegang Nadin dan menarik tangan Nadin sampai Nadin jatuh di dadanya, Satria mengigau.

"Tetaplah disini" ucap Satria yang mengigau dan sambil menahan tangan Nadin. "Jangan tinggali aku Nadin" ucapnya lagi.

"Haduh nih anak pakai ngigo segala lagi!" ucap Nadin yang kesal. Semakin Nadin berusaha melepaskan nya semakin kuat juga Satria menarik tangan Nadin sampai tidak sengaja Nadin menyentuh bibir Satria. Nadin terdiam sebentar sambil menatap wajah Satria dengan dekat.

"Kak!" teriakku yang ingin masuk ke dalam kamar Satria. Nadin langsung mendorong tubuh Satria dan berhasil melepaskannya.

"Kakak mau pulang dulu," ucap Nadin yang tergesa- gesa.

Saat sudah di dalam Taksi, Nadin masih membayangkan kejadian tadi yang bibirnya menyentuh bibir Satria tidak sengaja, Nadin memegang bibirnya, dan tersenyum.

"Heu, sok-sok an makan banyak jadi repot kan!" ucapku yang bergumam kesal dan merapikan tidurnya.

🍭🍭🍭

Jangan lupa Vote+Komen nya💙

Next???

KenZahra [TAMAT]✔️Where stories live. Discover now