Chapter 17

175 87 11
                                    

Jangan lupa Vote+Komen nya😉

Happy Reading🍭
.
.
.
.

"Gua sama siapa?" tanya Laura.

"Sama gua aja" jawab David.

"Gua sama Ken ya" kata Silfia yang berpindah tempat mendekati Ken, Zahra langsung mundur ke belakang Silfia.

"Ra, lu sama siapa?" kata Laura, tiba-tiba Dio datang.

" Zahra biar sama gua aja, ayo Ra" Dio menarik tangan Zahra. Namun, Ken langsung menggenggam tangan sebelah Zahra.

"Zahra biar sama gua aja" kata Ken yang masih memegang tangan Zahra.

"Lu sama tuh cewek aja" Dio menunjukkan ke arah Silfia.

"Udah gua ikut Dio aja" aku mengalah demi Silfia biar senang.

"Nah, jadi lepas tangan lu bro" kata Dio yang menepiskan genggaman tangan Ken.

Kenapa gua ngerasa kesel sih melihat Zahra sama Dio!, Apa gua udah suka sama Zahra ya selama ini? Ken terus saja bergumam di dalam hati dan mau tidak mau ia memboncengi Silfia.

Semua siswa-siswi melihat Dio memboncengi Zahra dan berita itu tersebar sampai di telinga Sintia dan geng nya itu.

"Liat geh, itu cewek beruntung banget ya bisa di boncengi sama cowok ganteng" kata seorang siswi.

"Sin, liat geh itu kan Dio, bonceng siapa dia?" kata Shopia.

"Pasti itu cewek yang di maksud Dio pas di kelas!, gaes kita ikuti mereka" jawab Sintia dan di ikuti dengan geng nya.

Akhirnya mereka semua pergi ke tempat pasar sore.

"Eh liat itu lucu banget, nih Ra pakai bando ini" Laura langsung memasangkan bando di kepala Zahra.

"Cocok memang nya di gua?" kataku yang bertanya sambil menatap Dio dan Ken.

"Cocok" jawab Dio dan Ken secara bersamaan, semuanya langsung melihat kearah mereka berdua.

"Ken, foto berdua yuk?" ajak Silfia dan langsung menarik tangan Ken masuk ke dalam photobot. Disitu Ken dengan gaya cuek dan tidak berpose sama sekali lalu mereka keluar dari situ.

"Main rolercoster yuk?" ajak Laura dan semuanya mengikutinya, Dio memegang tangan Zahra agar ia duduk di sebelahnya dan Zahra duduk di sebelah Dio, Ken merasa kesal sekali. Sangking takutnya Zahra tanpa sadar memeluk lengan Dio dan bersandar di pundaknya, membuat Ken merasa kesal dan geram di hati. Sintia kesal melihat semuanya dan ingin melabrak Zahra, tetapi di cegah sama Aurel teman nya juga.

"Sin, jangan sekarang waktunya enggak tepat, yang ada lu malah yang di keroyok sama mereka" ucap Aurel dan Sintia langsung pergi meninggalkan tempat itu. Sementara itu waktu sudah begitu cepat dan menunjukkan pukul jam 7 malam, perut Zahra tiba-tiba merasa kesakitan, Ken langsung khawatir melihat Zahra.

"Ra, lu kenapa?" tanya Ken yang khawatir.

"Enggak papa kok" kataku yang berusaha kuat tapi masih memegang perutku.

"Ayo beli obat" Ken langsung menarik tangan Zahra dan pergi menuju alfamart, Dio ingin menyusuli Zahra namun kakak nya sudah mengabarinya suruh pulang mau tidak mau Dio pulang begitu pun dengan Silfia yang merasa kesal akhirnya ia pulang juga, David dan Laura juga pulang ke rumahnya.

"Gimana? Udah enakkan?" tanya Ken kepada Zahra.

"Eum" aku hanya menganggukkan kepalaku saja.

"Belum makan?" tanya Ken lagi.

"Iyah, kan dari habis pulang sekolah kita langsung pergi main sama teman-teman" jawabku dengan muka melas.

"Ikut gua" kata Ken yang menarik tangan Zahra, dan memakan di sebuah Cafe.

"Gimana enak?" tanya Ken yang melihat Zahra menyantap makanan dengan cepat.

"He he" aku hanya tersenyum dan menghabiskan makanan ku.

"Makan nya pelan-pelan aja, enggak bakalan ada yang ngambil juga kali "ucapnya.

"Ya maklum namanya geh lapar, tapi enak banget tau ini, mau nyobain?" kataku sambil melihat kearah Ken, "Nih" aku menyuapi Ken, dan ia membuka mulutnya. Namun, Ken menatap kearah Zahra dengan tatapan berbeda. "gimana enak?" kataku yang mengalihkan pembicaraan.

"Eum" Ken hanya mengangguk kepalanya.

Setelah makanan mereka berdua selesai akhirnya Ken mengantarkan Zahra pulang ke rumah. Namun, tuhan berkata lain, hujan pun turun mengguyur jalanan ketika mereka sedang berada di atas motor.

🍭🍭🍭


Gimana sama cerita nya?
Kalo ada kesalahan dalam penulisan kata bilang aja ya di komentar🤗

See you🦋🦋

KenZahra [TAMAT]✔️Kde žijí příběhy. Začni objevovat