Chapter 19

166 84 14
                                    

Nih mimin up lagi jadi dabel kan huhu tapi kalian harus banyak-banyak vote+komen yah okeee karena mimin maksa😡

Dari pada banyak cingcong silahkan di baca ceritanya😉

Happy Reading🍭
.
.
.
.

Sementara itu Dio sibuk mencari Zahra. Namun, Zahra tidak ada di hadapannya, lalu ia menelepon Zahra.


"Ra, lu dimana?" tanya Dio.

"Gua enggak sekolah, Hacim..Hacim..."jawabku yang terus saja bersin-bersin.

"Lu sakit?" Dio mulai menghawatirkan Zahra.

"Iyah" jawabku.

"Yaudah pulang sekolah gua ke rumah lu, lu share aja alamatnya" kata Dio dan Zahra langsung mengeshare alamat rumahnya.

Saat pulang sekolah semua teman-teman Zahra tidak jadi menjenguk Zahra karena ada acara mendadak, akhirnya Ken saja sendiri yang berangkat ke rumah Zahra. Namun, sesampai nya di rumah Zahra Dio dan Ken saling bertemu di depan rumah Zahra.

"Lu ngapain disini?" tanya Ken yang berlagak songong.

"Seterah gua lah memang ini rumah lu?" jawab Dio yang tatapan nya mulai tajam begitu pun Ken. Tidak lama kemudian Satria keluar dari rumah itu.

"Eh Ken, masuk sini" Satria menyambut hangat kedatangan Ken. Ken dan Dio memasuki rumah nya Zahra. Lalu Satria meneriaki Zahra dari bawah.

"Ra!, ada teman kamu nih!" teriak Satria, Zahra langsung keluar dari kamar sambil lesu, kucel, tanpa polesan riasan dan masih setengah sadar, Ken dan Dio melihat Zahra dari bawah mereka kaget dengan penampilan Zahra, Zahra mengucek matanya dan tersadar.

"Ken?, Dio?" aku terbelalak matanya melihat mereka berdua, "Ah Zahra lu kenapa keluar begini" aku langsung memalingkan badanku dan langsung lari ke dalam kamar. Lalu Zahra menatap kearah cermin dan kaget penampilan dia yang jelek, beberapa menit kemudian Zahra sudah berdandan cantik dan turun ke bawah menghampiri Ken dan Dio.

"Lu enggak papa? Apa yang sakit?" gaya Dio yang berlebihan.

"Gua enggak papa kok, cuman sedikit pusing aja" kataku.

"Dimakan makanan nya nih" ucap Ken yang menyodorkan bekal makanan.

"Makasih Ken" jawabku.

"Gua suapi ya?" kata Dio yang sudah memegang makanan yang di kasih Ken, lalu Ken mengambil makanan itu.

"Sini, biar gua aja" jawab Ken.

"Gua aja!" kata Dio.

"Gua aja!" kata Ken. Mereka saling merebutkan makanan itu dan akhirnya makanan itu jatuh ke lantai dan membuat Zahra kesal.

"Tuh kan!" aku langsung memarahi Ken dan Dio.

"Sorry" jawab Ken dan Dio secara bersamaan.

"Enggak mau tau!, kalian berdua bersihin!" gertakku yang sudah emosi, lalu mereka membersihkan makanan yang tumpah ke lantai itu.

Fiuh. Aku menghembuskan nafasku.

"Gegara lu sih!" kata Dio.

"Kok gua?!" jawab Ken, mereka mulai berkelahi lagi.

"Berhenti!" aku meneriaki mereka dan mereka terdiam, "Udah sekarang kalian pulang aja deh!" kataku sambil mendorong mereka pergi dari rumahku dan mau tidak mau mereka keluar dari rumah.

"Ra, maaf" kata Ken yang mengedorkan pintu gerbang Zahra.

"Ah," Dio merasa kesal dengan Ken dan mereka tatapan tajam lalu mereka pergi pulang dengan arah yang berbeda lawan.

"Loh mereka ke mana?" tanya Satria.

"Udah aku suruh pulang" jawabku yang bete.

"Kenapa?" kata Satria.

"Habis mereka berantem mulu!, pusing aku" jawabku dan langsung pergi ke kamar.

Saat Ken sudah sampai di rumahnya ia mengecat Zahra.

"Jaga kesehatan ya, makan yang banyak" kata Ken.

"Iyah siap" kataku.

"Udah sono tidur udah malam" katanya lagi.

"Iyah, good night"jawabku. Namun, Ken tidak membalasnya hanya di baca doang dan membuat Zahra kesal, tetapi Ken merasa senang dan ia tersenyum mulu.

🍭🍭🍭

Kalian pada suka sama siapa nih?

Zahra X Ken?

Zahra X Dio?

Komen sebanyak banyaknya😤

See you🦋🦋

KenZahra [TAMAT]✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin