BAB 46

13.7K 906 26
                                    

"Ni cewek yang kalian pikir adik kandung Kenan terus alias anak kedua Om Bima pemilik sekolah ini, ternyata dia anak haram. Ni cewek ternyata lahir dari rahim seorang wanita murahan yang sengaja ngenjebak dan ngegoda Om Bima yang sudah punya istri. Katanya nyokapnya ni cewek, ngejebak Om Bima di hotel, ngasih obat perangsang gitu. Jadinya yah, nyokapnya ni cewek hamil. Terus minta di nikahin sama om Bima."

"Nyokapnya dia udah ngancurin keluarganya Kenan. Nyokapnya ni cewek yang ngebuat nyokapnya kenan meninggal. Jadi hati-hati kalau kalian punya pacar, takutnya nanti di godain sama ni cewek. Nyokapnya kan pelakor, pasti bakalan nurun ke anaknya. Buktinya ni cewek godain cowok yang adek gue suka."

"Selama ini ni cewek cuma bohong kalau dia di titipin ke saudara papanya. Padahal mah aslinya om Bima nggak ngarepin kehadiran ni cewek. Kalau sekarang om Bima cuma kasihan doang, makanya ni cewek di terima tinggal di rumahnya. Soalnya nyokapnya yang penggoda itu udah meninggal, di bunuh orang."

"Sialan!!"

Semua orang mulai terdengar heboh. Ada yang percaya dengan apa yang di katakan oleh Rena tapi ada juga yang tidak percaya.

"Ternyata nyokapnya si Alsa bukan wanita baik-baik ya,"

"Cihh, nyokapnya ternyata pelakor."

"Patesan selama ini nyokapnya nggak pernah datang ke sekolah ternyata pelakor toh."

"Dihh, najis banget tu cewek."

"Paling si Rena cuma mau ngefitnah doang. Selama ini kan dia emang nggak suka sama Alsa.'

"Gue nggak percaya sih, soalnya kalau di liat Kenan sayang baget sama Alsa."

"Kentara banget si Rena kalau dia cuma ngarang cerita."

"Gue yakin tu cewek bakalan jadi pelakor juga."

Sementara itu, kedua tangan Alsa mengepal kuat, dengan rahang mengeras. Ia benar-benar emosi mendegar cerita si ondel-ondel yang sebagian malah di lebih-lebihkan. Meski ia tetap bersyukur karna masih ada yang tidak mempercayai perempuan itu.

Berbeda dengan Rena, Lea dan juga Dina, yang sudah sudah tersenyum puas. Terlebih lagi setelah mendengar lebih banyak yang percaya pada cerita Rena.

"Makanya jangan sok berani sama gue." Ucap Rena menyeringai.

"Emang lo punya bukti?" Tantang Alsa dengan sebelah alis terangkat.

"Bukti? Nggak perlu pake bukti karna apa yang gue bilang emang kenyataan, nyokap lo wanita murahan!"

"Sekarang semuanya perlu bukti kalee. Cewek kayak lu biasanya cuma mau ngefitnah orang. Kek gue yang sekarang lo fitnah." Balas Alsa sinis.

"Bener juga sih yang di bilang si Alsa. Kita mau liat bukti dari omongan lo itu. siapa tau kan lo cuma fitnah doang. Kita nggak mau ikut-ikutan nyari dosa kek lo." Sela seorang perempuan membela Alsa.

"Iya bener tuh!" Timpal beberapa orang yang memang tidak suka pada Rena dan teman temannya.

"Sialan!!" Umpat Rena dalam hati. Dia memang tidak memiliki bukti sedikit pun, karna Rena juga mendapat informasi dari Mamanya.

Sudut bibir Alsa terangkat membentuk senyum miring, terlebih lagi saat melihat Rena yang sudah mulai terlihat panik. "Gue nggak bakalan kalah sama lo ondel-ondel kampret. Justru gue yang bakalan ngancurin lo sebentar lagi."

BERBEDA JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang