BAB 45

13.2K 924 3
                                    

Alsa berjalan dengan langkah pelan di koridor yang terlihat sudah ramai oleh siswa-siswi, hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah tiga hari di skorsing.

Seperti biasa ia akan mengabaikan tatapan siswa-siswi yang terang-terangan menatap dan membicarakannya.

"Dia beneran adiknya kak Kenan?"

"Yapz, sekaligus anak pemilik sekolah ini.".

"Kok bisa ya?"

"Luna sama kak Rena salah nyari lawan kayaknya."

"Nggak nyangka gue."

"Dia emang mirip sih sama si om om duda hot pengusaha yang pernah datang kesini."

"Yang pernah bilangin dia miskin, pasti sekarang auto kicep."

Itulah beberapa ucapan yang sempat di dengar oleh telinganya sepanjang ia berjalan di koridor. Diam-diam ia tersenyun tipis sembari terus berjalan menuju kelasnya XI IPA 3.

Alsa sudah tidak sabar untuk tiba di kelasnya, bertemu dengan Tania sekaligus menghajar sahabat gilanya itu sudah menjahilinya.

Tak butuh lama, Alsa akhirnya tiba di kelasnya. Berjalan masuk ke dalam ruangan yang sudah terlihat ramai menuju bangkunya. tatapan tajam ia arahkan ke arah Tania yang sudah duduk di kursinya dan menyegir padanya.

"Apa-apa an sih lo, baru dateng langsung mau mukul gue?!" Pekik Tania saat melihat sahabatnya itu akan melayangkan pukulan padanya. Ia berusaha menghindar, tapi terlambat.

Plakk!

Plakk!

Alsa sudah berhasil mendaratkan dua kali pukulan lumayan keras tepat di kepala Tania, hingga membuat gadis itu lagi-lagi memekik kesakitan. "Auchhh! Sakit Alsa dodol!" 

Bukannya kasihan, Alsa malah kembali mendaratkan satu lagi pukulan masih di kepala sahabatnya itu. "Rasain pembalasan gue!" Katanya sinis sembari duduk di kursinya menghadap pada Tania yang masih mengelus kepalanya yang kesakitan.

"Lo kejam banget sih sama gue," Ucap Tania kesal. Harusnya ia melaporkan sahabat jahatnya itu ke kantor polici karna telah berani menganiyayanya, dan mengakibatkan luka sakit di kepalanya.

"Ini namanya penganiyayan dalam persahabatan, gue laporin ke kantor polisi, tau rasa lo!" Lanjutnya balas menatap sinis Alsa.

"Heh cewek gatel, lo yang nyebelin seenaknya ngerjain gue sama Leon!" Balas Alsa galak.

Tania menyengir, "Tapi kan lo sama kak Leon udah baikan, Sa. Jadi nggak usah marah-marah lagi sama gue."

"Baikan sih baikan, tapi caranya nggak gitu juga kalee," Balas Alsa sewot.

"Lo yang bodoh. Jelas-jelas si Luna di skorsing, pake percaya omongan gue lagi. Orang cemburu mah beda ya," Kata Tania mengejek.

"Gue nggak cemburu!" Alsa mengelak.

"Nggak cemburu tapi hatinya panas. gue bisa bedain kali, mana orang yang cemburu mana yang nggak," Ujar Tania lalu tertawa pelan.

BERBEDA JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang