Bagian 36

136 15 3
                                    

Happy Reading^^

.

.

"Kita mau kemana sih ran?" Tanya Nesa saat motor Randi masih berjalan.

"Sssttt, diem aja. Ntar juga kamu tahu," sahut Randi dengan lantang. Karna ia tahu, berbicara saat motor sedang berjalan itu tidak akan jelas.

Nesa menghela nafas. Ia benar-benar penasaran apa yang akan diberikan oleh laki-laki itu. Ada rasa senang dan juga tidak di hati gadis itu. Senang karna perlahan Randi bisa kembali tersenyum. Dan tidaknya ia takut bahagia diatas penderitaan Randi.

Karna terlalu banyak memikirkan hal itu. Tak terasa, mereka sampai ditempat. Nesa dan randi membuka helm mereka.

Mata nesa menatap sekitar tempat parkiran itu. Ini seperti sebuah tempat khusus konser, tapi konser siapa?

"Kenapa kita kesini ran?" Tanya gadis itu.

Sedangkan Randi hanya tersenyum.

"Buat bikin kamu bahagia," sahutnya. Tangan kanannya langsung meraih tangan kiri nesa dan membawanya ke dalam tempat itu.

"Ehh,"

Randi dan Nesa memasuki setiap lorong yang ada disana. Hingga langkah mereka terhenti saat di depan pintu sebuah ruangan. Tangan Randi terangkat dan mengetuk pintu itu.

Hingga disana menampakkan sosok laki-laki sekitar 35 tahun dengan seragam hitam berjas. Sangat rapi. Laki-laki itu tersenyum. Mempersilahkan Randi masuk.

"Gimana kabarnya bang?" Tanya Randi pada laki-laki itu.

"Baik-baik,"

"Konsernya udah selesai belum?"

"Bentar lagi, kalian duduk aja dulu. Mau minum apa? Pasti haus kan?"

"Es teh aja, Kamu mau apa Nes?"

Nesa yang celingukan kemudian menoleh ke arah Randi yang di sampingnya.

"Samain aja,"

Laki-laki 35 tahun itu mengangguk. Ia memasuki dapur dari ruangan itu. Tak butuh waktu lama, ia datang dengan sebuah nampan berisi es teh di tangannya. Mempersilahkan mereka menikmati nya.

"Bang, ngerepotin gak sih?" Tanya Randi merasa tidak enak.

Laki-laki itu terkekeh mendengar ucapan Randi.

"Mana mungkin ngerepotin, om kamu itu sahabat Abang, jadi kamu juga tanggungjawab Abang disini," Randi ikut terkekeh.

"Udah selesai tuh, lagi jalan kesini," lanjutnya dengan jempol menunjuk ke arah pintu masuk.

Seorang laki-laki 24 tahunan masuk. Laki-laki itu memakai masker. Dari gaya rambutnya, Nesa seperti mengenali nya, tapi siapa?

"Udah beres?" Tanya laki-laki 35 tahun itu.

"Beres, tapi ya gitu, cape sama gerah."

"Hahahaha, namanya juga manggung,"

"Ohh iya, tuh orang nya udah Dateng."

Daka laki-laki 35 tahun itu menunjuk kearah Nesa dan Randi. Laki-laki itu mengangguk. Kakinya melangkah mendekati mereka.

"Hai," Sapa Randi. Ia mengulurkan tangannya dan laki-laki itu pun membalasnya.

Departure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang