Bagian 26

105 19 0
                                    

Happy Reading^^

.

.


Alisa, do you Miss me?

Tulisan yang berada di kaca wastafel itu terbuat dari bercak darah membuat Alisa ketakutan.

Gadis itu luruh dilantai. Ia mengacak rambutnya frustasi. Tangisannya kembali pecah. Ia takut dengan Ali. Bagi Alisa, Ali itu sangat menyeramkan.

Sesekali ia menariknya tanpa asa-asa. Pandangan gadis itu kemudian mengarah ke pintu masuk WC. Disana sudah ada Ali yang berdiri tegak dengan senyuman khas nya. Alisa bangkit. Langkahnya kembali mundur padahal punggungnya sudah mengenai tembok.

Ali berjalan menghampiri Alisa yang masih ketakutan. Tubuh gadis itu bergetar hebat. Namun Ali tak memperdulikan nya. Ia semakin mendekat kearah Alisa.

"Jangan..."

"Aku mohon jangan..."

"Jangan ganggu Alisa..."

Gadis itu mencari sesuatu untuk di lemparkan ke arah Ali. Dan Alisa menemukan botol bekas shampo. Dengan cepat, ia melemparkannya ke arah wajah Ali, namun laki-laki itu berhasil menghindar. Tak ada lagi benda disana yang bisa ia pergunakan buat senjata.

"Alisa mohon, jangan ganggu Alisa, hiks."

Ali malah terkekeh. Sepertinya ia terhibur oleh rasa takut dari Alisa. Laki-laki itu berhasil mengunci pergerakan dari Alisa. Gadis itu tak bisa melakukan apapun selain menangis. Tubuhnya mendadak lemas tak berdaya.

Namun ide sekilas lewat di pikirannya. Ia akan melakukan hal yang sama seperti di toko buku waktu itu.

Dan berhasil. Ali mengaduh kesakitan. Kesempatan itu Alisa gunakan untuk berlari keluar dari WC.

"TOLOOONGGGG..."

"SIAPAPUN, TOLONG AKUU..."

Gadis itu berteriak sangat kencang hingga membuat murid yang Belajar terganggu. Mereka berlarian keluar kelas melihat Alisa yang sudah sangat berantakan. Rambutnya tak rapi, juga bajunya yang kotor.

"TOLOOONGGG."

Lagi-lagi Alisa berteriak. padahal siswa lain sudah banyak disana. Namun Alisa malah seperti orang tidak sadar. Sesekali pandangannya menghadap belakang memastikan Ali tidak mengikutinya.

Pak Joko yang mendengar Alisa berteriak segera berlari keluar. Gadis itu tak sengaja menabrak Pak Joko hingga ia terjatuh.

"Alisa! Ada apa nak." Tanya pak Joko khawatir.

Alisa yang tertunduk memegangi kepalanya langsung menoleh. Tangannya memegang tangan pak Joko.

"Tolongin saya pak. Saya dikejar cowok pak. Dia mau nyelakain saya pak, tolongin saya pak. Saya takut."

Alisa terus menggoyangkan tangan pak Joko, berharap guru itu mau menolongnya. Pak Joko terdiam sejenak, pandangannya mengarah lurus ke arah Alisa lewati tadi. Namun tak ada siapapun disana selain para murid.

"Siapa yang mau nyakitin kamu Alisa. Disana gak ada siapapun."

Alisa kembali melirik ke arah koridor tadi. Ucapan pak Joko benar, tak ada yang mengejarnya. Namun, sedetik kemudian Alisa berteriak histeris.

"AAAAAAAAAAAAAA."

Gadis itu menarik-narik rambutnya dengan keras lagi. Padahal sudah banyak rambut yang lepas dari kulitnya, namun sepertinya Alisa belum puas.

Departure✓Where stories live. Discover now