[Belum di Revisi]
Berawal dari langkah hidup yang salah justru membawa gadis ini kedalam dunia yang kental akan disiplin tinggi.
Caca gadis nakal dan arogan ini seketika berubah menjadi seorang muslimah pengikut setia Al-Qur'an. Setiap detik hidupny...
Hai, Assalamu'alaikum pembaca Pangeran Impian. Apa kabar?
Aku mau nanya nih, ada yang rindu nggak sama Caca?
Kalo sama Ammar?
Atau sama yang lain?
Bagi kalian yang merindukan mereka, mohon maaf banget Pangeran Impian nggak akan ada ektra partnya untuk sekarang. Tapi insyaa Allah kalau ada kesempatan aku bakalan remake ceritanya dan nggak tau kapan. Doain aja ya, temen-temen☺️
Sebenernya sih di sini aku cuma mau kasih tau, aku bikin cerita baru loh. Jadi mampir yuk!!
Kali ini tentang anak SMA biasa yang saling jatuh cinta. Lumayan beda jauh sama cerita Pangeran Impian yang lebih fokus ke spiritual.
Nih...
Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.
Judul : Kisah Zekaram Genre : Fiksi remaja
Blurb :
Kata siapa sahabat menjadi orang pertama yang mengasihani kita? Kata siapa sahabat selalu ada di kala suka dan duka? Kata siapa sahabat selalu menjadi motivator utama?
Semua itu salah bagi Caramel. Perempuan itu harus menelan mentah-mentah derita pahit dalam hidupnya. Sahabat yang sangat ia percayai ternyata merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Ditambah lagi Caramel harus menjadi korban PHP dari lelaki pengecut kurang biadab. Digantung selama enam bulan tanpa status bukanlah waktu yang singkat.
Ditengah-tengah kedua masalahnya, Caramel justru bertemu lelaki tengil bernama Zen. Lelaki yang tiba-tiba saja membuat hidup Caramel berubah dan kembali penuh warna. Bahkan siapapun yang melihat kedekatan keduanya pasti akan mengira jika mereka adalah sepasang kekasih. Namun, nyatanya bukan.
Hingga akhirnya, Caramel menemukan cinta kembali. Kali ini, cinta yang meresahkan karena terdapat fakta berat di baliknya.
"Jika akhir kisah cintaku akan seperti ini, lalu untuk apa Tuhan mempertemukan aku dengan dia yang hanya menganggapku sebagai figuran?" -Caramel Athaya Azelea.
"Takdir, mengapa engkau mengirimkan aku kemari? Bukankah sekuat apapun aku menjauhimu, pasti kesialan yang selalu menghampiriku?" -Pratagakara Zen.
