51. Iri Bilang Bos!

994 57 9
                                    

Jangan hujat saya kawan😁

Happy reading!🍄

****

Seorang gadis tengah terbaring lemah di ranjang dengan selang infus dan sebuah alat bantu pernafasan yang melekat di tubuhnya.

Sementara di sampingnya, seorang pria tengah menatap sendu gadis di depannya, ia memberanikan diri untuk mengulurkan tangannya lalu mengelus puncak kepala gadis itu.

"Gue berharap lo selalu baik baik aja Elsa" ya, benar sekali ia adalah Elsa.

Tangan pria itu kembali mengusap pucuk kepala Elsa, menyingkirkan anak rambut yang sedikit menghalangi wajah cantiknya.

Ia tersenyum "lo cantik, bahkan hati gue pun nggak bisa nolak untuk selalu kagum sama lo" ucapnya.

"Tapi gue sadar, gue nggak akan bisa sama lo." ucapnya seraya tersenyum tipis.

BRAK!

"Gimana keadaan Elsa?" lagi, seorang pria datang membuatnya terkejut dan sedikit menyingkir dari tubuh Elsa.

"Genta lo baik baik aja kan?" tanya pria itu, yah Genta lah yang berada di kamar itu bersama Elsa. Ia juga yang menolong Elsa ketika melihat gadis itu duduk sendiri di pinggir jalan.

"I-iya gue baik baik aja, emang kenapa?" tanyanya balik, pria di ambang pintu pun masuk ke dalam.

"Dia kenapa?" tanyanya sembari menepuk bahu Genta.

Genta bingung hendak menjelaskan apa, Elsa sebenarnya bukan sakit biasa. Ia bahkan rencananya membawa Elsa ke rumah sakit. Namun, ia takut. Takut Regan menemukan keberadaan Elsa.

"Ta, kok lo banyak diem sekarang?"

"Eh, nggak kok. Perasaan lo aja kali."

"Genta, lo nggak bisa bohong sama gue. Ada apa sama Elsa? Dia baik baik aja kan?" tanyanya sedikit mengintimidasi Genta.

Genta bingung, ia hendak menjelaskan semuanya. Namun bagaimana? Di sisi lain ia harus menjaga privasi Elsa, di sisi lainnya Adit adalah sahabatnya yang selalu enggan ia bohongi. Bahkan dalam masalah apapun mereka selalu bercerita dan mencari jalan keluar sama sama.

Tapi ini, di bagian mana Genta harus menceritakan tentang Elsa kepada Adit. Di bagian penyakitnya? atau...

"Genta! Lo kenapa sih?"

"Dit, lo jaga Elsa bentar mau? Gue mau solat dulu" titip Genta pada Adit. Tentu saja Adit tak akan menolak kan?

Adit mengernyitkan dahinya "solat apaan tengah malem gini Ta?"

Genta terkekeh jahil "makannya masuk islam biar tau."

"Sial" umpat Adit. Bisa bisanya si Genta mengerjainya. Padahal kan Adit bertanya serius, serius ingin tau solat apa yang di lakukan tengah malam begini.

Tadi, waktu Genta sedang melajukan mobilnya untuk menghadiri acara pertunangan Regan ia tak sengaja melihat seorang perempuan tengah duduk di pinggir jalan.

Entah memang firasatnya, atau rasa kemanusiaan Genta yang besar. Ia pun menghentikan mobilnya setelah perdebatan otak dan hatinya yang memilih untuk menolong atau membiarkannya saja.

Dan akhirnya Genta pun menghela nafas, sebagai dokter yang baik tentu saja ia harus mengayomi masyarakat bukan? Membantunya dengan ikhlas.

Genta pun melajukan mobilnya hingga berhenti tepat di depan gadis yang tengah menunduk itu. Ia menurunkan kaca mobilnya terlebih dahulu, dan betapa terkejutnya ketika melihat seorang gadis yang sangat di kenalnya.

IRI BILANG BOS! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang