41. Iri Bilang Bos!

871 66 11
                                    

Punten! ada beberapa kata kata kasar, kalo nggak nyaman skip aja ya!

Happy reading!🍄

****

Tadi malam tepatnya sepulang dari makan mie ayam pinggir jalan bersama bosnya, Elsa tak kunjung bisa tidur hingga akhirnya ia memutuskan untuk maraton drakor hingga jam empat pagi. Berakhir dengan dirinya yang mengantuk di pagi hari.

Ia tidak bisa tidur karena terlalu terkejut bosnya memanggil dirinya 'sayang perdana di depannya matanya sendiri. Membuat Elsa kelimpungan mencari cara agar tak terus terusan teringat kata keramat itu.

Tidak tau saja Elsa, bahkan ketika dirinya sakit Regan main nyosor saja mencium keningnya. Jika saja Elsa sadar saat itu, entah akan apa yang dilakukan dirinya.

Mungkin kayang di tengah danau, atau lari di bak mandi. Lupakan tentang itu.

Kini ia tengah berkutat dengan pekerjaannya di dapur, memasak sarapan untuk Regan.

****

Keadaan canggung menyelimuti keduanya, Regan sudah duduk dan melahap sarapannya dalam diam begitu juga Elsa.

"Saya pergi." Ucap Regan setelah menghabiskan sarapannya.

"Iya bos." Jawab Elsa. Regan mengangguk sekali lalu beranjak pergi tanpa mengatakan apapun.

Elsa menghela nafasnya, ia sama sekali tidak tau harus bagaimana bersikap di depan bosnya. Perkataan Regan semalam membuatnya semakin bingung dengan perasaannya.

drrttt... drrttt...

Elsa mengambil ponselnya di saku, ternyata Adit menelponnya. Ia segera mengangkat panggilan itu.

"Iya Dit?" Tanya Elsa.

Di sebrang terdengar kekehan kecil "aku belum nyapa loh Sa.."

Elsa mendengus pelan "banyak kerjaan, cepetan ada apa?"

"Sabar mbaknya.. ini aku cuman mau kasih tau hari ini kamu ke rumah sakit."

Elsa mengerenyitkan dahinya "aku sehat, ngapain?"

"Di suruh Genta, dia mau periksa kamu lebih lanjut."

"Males ah, lagian aku sehat kok."

"Regan juga setuju, nanti kamu datang aja ke rumah sakit kota. Genta ada di sana."

"Tapi dit.."

"Nurut ya Sa.., ini demi kesehatan kamu."

Elsa menghela nafasnya pasrah "oke, jam sepuluh aku ke sana. Telpon lagi jika ada apa apa ya!"

"Siap tuan putri."

"Adit ih!"

"Apa sayang?"

Mendadak tubuh Elsa membeku, dalam sehari kakak beradik itu mampu membuat hidupnya tidak tenang.

"Bercanda, ya udah nanti kalo mau berangkat telpon ya. Biar aku jemput."

Elsa tersadar dari keterkejutannya "nggak perlu, aku naik taksi aja. Kamu semangat kerjanya!" Ucap Elsa membuat Adit di sebrang sana tersenyum kecil.

"Jangan buat aku susah move on dari kamu loh Sa."

"Hah?"

"Hahaha... nggak, yaudah ya.. kamu juga semangat nyapunya!"

"Iya, makasih."

IRI BILANG BOS! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang