48. Iri Bilang Bos!

751 46 10
                                    

Happy Reading!

🍄

****

Semalam Regan tidak pulang ke rumahnya, melainkan ke rumah orang tuanya. Ia ingin berbicara serius dengan ayahnya. Yap, perihal pertunangannya dengan Laura.

Jika kalian bertanya-tanya bagaimana bisa? Tentu saja bisa. Laura adalah anak sahabat Arya ayah Regan, dari nol Arya membangun perusahaannya dan ayah Laura lah yang selalu berada di sampingnya. Membantunya, hingga ia bisa sesukses sekarang.

Arya merasa berhutangbudi kepada Tama ayahnya Laura. Maka ketika Tama menginginkannya untuk menjodohkan anak mereka, Arya langsung setuju begitu saja tanpa bertanya kepada Regan apakah mau atau tidak.

Lalu, kenapa Regan yang di jodohkan bukan Aditya? Karena itu adalah permintaan terakhir dari Tama. Yah, ia meninggal tiga tahun lalu, menorehkan luka yang benar benar dalam bagi Arya. Sahabatnya yang sangat ia sayangi harus pergi meninggalkannya terlebih dahulu. Namun Arya lebih kuat sekarang, karena ada istrinya yang selalu di sampingnya.

Dan saat Arya tau Regan tidak menginginkan pertunangan ini terjadi, ia langsung bertindak cepat. Mempersiapkan semuanya, dari mulai tanggal, tempat dan lainnya. Bahkan lebih gilanya, ia mengikuti Regan bahkan ketika pria itu sedang bekerja di Bali. Yap, benar sekali yang mengikuti Regan saat itu adalah ayahnya sendiri dan juga Laura.

Bahkan Arya hampir saja membuat dosa terbesar dalam hidupnya, membunuh orang. Dan kalian pasti tau kan siapa? iya Elsa, orang yang menjadi sasarannya adalah Elsa. Karena menurutnya gadis itulah yang menjadi penghalang besar bagi dirinya untuk bisa menyatukan anaknya dengan anak sang sahabat. Tapi untungnya Aditya tau niat buruk ayahnya, ia pun menasehati ayahnya. Awalnya Adit memang marah, tapi ia berhasil manahan nya dan berakhir dengan ayahnya sadar dan mengakui kebodohannya.

Itu juga yang menjadi alasan Adit pulang ke rumah Regan. Awalnya pria itu ikut dengan Regan ke rumah, namun ketika tau niat buruk ayahnya ia segera kembali ke rumah Regan. Mengajak Genta menemaninya dan beralibi seolah-olah Genta yang menjemput Adit di bandara.

"Regan kamu belum berangkat ternyata" Karina, ibu sambungnya yang enggan sekali ia anggap. Masa lalu itu selalu terpampang jelas di pikirannya.

Regan berdecih, ia tidak menjawab ucapan Karina. Sementara wanita itu tersenyum, sudah biasa dengan sikap Regan yang seperti ini.

"Alfi jawab jika mamamu sedang bertanya, jangan bersikap seperti bocah!" kata Arya yang baru saja datang.

"Saya tidak peduli jika anda ingin tau." balas Regan, raut wajahnya tak menunjukkan ekspresi apapun.

Arya menghela nafasnya, ia menyadari hubungannya dengan kedua anaknya memang merenggang setelah kepergian Lita istri pertamanya.

"Gapapa mas, kamu mau aku buatin kopi atau apa?" tanya Karina beralih pada Arya, suaminya.

"Iya kopi saja, tolong bawakan biskuit juga. Saya mungkin akan pergi terlambat sedikit" jawabnya seraya mengelus puncak kepala istrinya yang masih terlihat cantik itu.

Dari pernikahannya dengan Karina, Arya memang tidak memiliki anak lagi. Karina pun tidak masalah dengan itu, toh Regan dan Aditya juga anaknya.

Karina pergi ke dapur sementara Arya dan Regan duduk di ruang tamu, sebenarnya Arya mengajak Regan untuk bersantai sejenak di teras rumah. Namun Regan menolak, pembicaraan mereka bukan urusan yang bisa di bawa dengan santai.

"Ada apa Al?" tanya Arya, pria paruh baya itu masih terlihat gagah bahkan di usianya yang sudah kepala lima.

"Saya mau anda.."

IRI BILANG BOS! (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя