7. Iri Bilang Bos!

1.8K 129 6
                                    

°
°
°
°
°°°°
Happy reading!

🍄




"AAAAAAA......"

Pagi pagi sekali, Elsa terbangun dan langsung berteriak membuat sang pemilik rumah segera turun untuk memastikan keadaan baik baik saja.

"Ada apa?" Nafasnya terengah, dengan wajah khas bangun tidur.

"O-om?" Elsa menatap tidak percaya ke arah pintu, "Om, ini di mana? Om nggak macem-macem kan sama saya, awas a–"

"Berisik, tidak penting!" Sela pria itu di tengah pertanyaan Elsa. Ia mendelik tajam ke arah gadis yang tengah duduk di kasur dengan selimut yang berantakan.

"Masih pagi sudah membuat onar saja!" Ia berdecak, lantas meninggalkan Elsa yang masih belum paham dengan keadaan.

Bayangkan saja, jika kamu tidur dan saat terbangun kamu bukan berada di kamarmu. Apalagi, ini di rumah orang asing yang bahkan namanya saja tidak tau. Kalian bisa bayangkan bagaimana perasaan Elsa bukan? Tentu saja terkejut, dan takut.

"Astaga...," Elsa menepuk dahinya, apa yang sudah dirinya lakukan barusan. Pasti sangat memalukan, apalagi wajahnya masih kusut karena baru bangun tidur.

"Tuhan.. bantu Elsa ya. Semoga aja si Om nggak nyadar di muka gue ada belek." Elsa menepuk dahinya berulang kali, entah kenapa pikirannya tiba tiba kosong seperti ini.

"Gua mau ngapain coba?" Bingung sendiri, akhirnya ia beranjak dari tempat tidur berjalan menuju kamar mandi yang kebetulan berada di dalam ruangan itu. Mencuci mukanya, lalu menatap cermin beberapa kali. Memastikan jika memang benar benar tidak ada belek atau apapun yang menjijikan di wajahnya.

Setelahnya, Elsa mulai dari membereskan tempat tidur, melipat selimut dan lainnya. Serasa cukup beres, Elsa melanjutkan pekerjaannya. Ia berjalan keluar kamar menuju dapur dimana memang tempat utamanya ia mengerjakan tugas.

"Huft.. kok banyak sih cucian piringnya. Perasaan semalam di beresin deh." Ia mengembuskan nafasnya lelah, entah kenapa suasana pagi ini benar benar aneh.

"Saya pergi, baju dan kebutuhanmu yang lainnya sudah saya simpan di kamar tadi." Suara berat itu sedikit membuat Elsa tersentak dan segera membalikan badannya. Ternyata benar, om ganteng sudah berdiri tepat di hadapannya sekarang.

"Tapi om, saya boleh pulang ke—"

"Tidak perlu, mulai sekarang kamu tinggal di rumah ini."

"Loh om? nggak bisa gitu lah, saya juga lebih nyaman di kontrakan daripada tinggal berdua seperti ini. Lagian om, memangnya om itu nggak punya istri, atau kelu–"

"Berisik," tegasnya seketika membuat Elsa kicep di tempat, "saya pergi dan mungkin akan pulang lebih cepat. Jadi jangan khawatir." Ucapnya lalu melenggang begitu saja meninggalkan Elsa yang dongkol dengan sikap majikannya itu.

"Dasar kolot. Siapa juga yang khawatir, ngeselin banget sih.!" Gerutunya sembari menatap punggung tegap yang semakin jauh di pandangannya.

Elsa berbalik, kembali melanjutkan acara mencuci piringnya.
"Siyi pirgi din mingkin ikin piling
Iibih cipit," cibir Elsa sembari memonyongkan bibirnya, "sumpah kesel banget, siapa juga yang nanya. Mana main nyuruh gue tinggal disini lagi, kan belum setuju, Ihhh.. dasar Om om, pagi pagi bikin naik darah aja sih." Ujarnya mencak-mencak sampai tidak sadar jika ada busa sabun di hidungnya.

IRI BILANG BOS! (End)Where stories live. Discover now