20. Iri Bilang Bos!

1.3K 104 10
                                    

°
°
°
°
°°°°

Happy reading!

🍄



Lama Elsa memerhatikan Adit, hingga tak sadar ternyata Adit tengah berdiri di depannya memperhatikan Elsa yang tengah mendongak menatap wajahnya.

"Elsa?" Panggilnya, hingga Elsa mengerjapkan matanya beberapa kali, dan itu terlihat lucu ci mata Adit.

"Eh.. kamu" Elsa tersenyum kikuk lantas membenarkan duduknya, "udah beli cirengnya?" tanyanya, padahal jelas jelas ia bisa melihat Adit membawa dua kantung kresek kecil yang sudah pasti di dalamnya berisi cireng dan sosis keinginannya.

Adit menggelengkan kepalanya seraya terkekeh pelan, lalu mendaratkan bokongnya di kursi. Ia duduk tepat di samping Elsa.

"Aku hampir tiga menit berdiri, masa nggak sadar?" Adit mulai membuka satu keresek.

"Ini" ucapnya seraya menyodorkan satu tusuk sosis.

Elsa menerimanya "maklum lah, aku kan emang kadang suka lemot."

"Tapi lucu" timpal Adit langsung membuat Elsa diam.

Demi menghilangkan kecanggungan Elsa terbatuk pelan, lantas Adit menyodorkan gelas plastik berisi teh manis.

Elsa meneguknya sedikit terburu-buru, hingga lagi lagi Adit terkekeh pelan.

"Padahal aku mau kasih sedotannya Sa."

"Uhuk."

"Pelan pelan Sa, kenapa sih?" Herannya.

Elsa menggeleng pelan, lalu menaruh gelas teh itu. "Cirengnya mana Dit?"

"Habisin sosisnya dulu aja." Ujar Adit, ia juga mulai memakan satu tusuk sosis.

Di beberapa saat keduanya terdiam, saling menikmati makanan yang tengah di makan masing masing.

Hingga tak terasa, mereka hening hingga satu kantung kresek kecil berisikan cireng juga hanya tinggal tersisa satu.

"Mau kamu apa aku yang makan?" Elsa tersenyum, perutnya sudah tidak bisa menampung lagi walau itu hanya satu cireng.

Lantas ia menggeleng "kamu aja deh, kenyang." Ucapnya seraya mengelus perut ratanya yang terasa sangat penuh.

Adit mengangguk, dan mulai memakan cirengnya hingga tandas. "Mau beli apa lagi? minum mungkin?" tanyanya seraya berdiri membuang sampah plastik itu ke tempatnya.

"Enggak ah" jawab Elsa. Sementara Adit kembali duduk di sampingnya.

"Jam berapa balik ke kantor?" Kini giliran Elsa yang bertanya, ia sedikit mengubah posisi duduknya hingga menyamping.

Adit menoleh sedikit menunduk "maunya kapan? aku ikut kamu aja." Jawabnya.

"Sebentar lagi jam makan siang, kalo Dzuhur aja gimana? sekalian makan siang. Lagian kamu nggak ada kerjaan apa?"

"Kerjaan mah banyak, cuman nanti aja. Kan sekarang lagi di taman, bareng bidadari lagi."

Pipi Elsa bersemu "gembel aja" cibirnya guna menghilangkan kecanggungan.

"Halah baper.., itu aku loh yang bilang gimana kalo Bang Regan coba?" Tanya Adit, ia menyandarkan punggungnya pada kursi.

Dahi Elsa mengerenyit heran "Bang? sedeket apa kamu sama pak Regan sampai bilang Abang Dit? Tanya Elsa, ia tadi mendengar Adit mengatakan 'Bang Regan dan telinganya tidak mungkin salah.

IRI BILANG BOS! (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora